Pada 2004, turun perintah untuk menangkap hidup atau mati tiga tokoh kunci GAM yaitu, Muzakir Manaf, Sofyan Dawood dan Said Adnan. Badri pun mendapat perintah untuk kembali ke Jakarta.
"Semua tokoh kunci yang menjadi sasaran berada di Cot Girek. Hingga saya pamit meninggalkan mereka pukul 15.00, Said Adnan, Muzakir Manaf dan Sofyan Dawood masih ada di sana. Saya pun masih sempat memberi informasi terakhir kepada induk pasukan. Hari H dan Jam J serangan ditetapkan," kata Badri.
Markas GAM diserbu Kopassus dari semua arah. Namun ternyata Muzakir dan Sofyan Dawood sudah menyingkir malam sebelumnya. Sementara Gubernur GAM Said Adnan dan ajudannya yang seorang desersi TNI meninggal akibat luka tembak di dada dan perut. Muzakir dan Sofyan Dawood yang lolos menyingkir ke kawasan Nisam.
Di akhir 2004, tsunami mengantam Aceh. Kekerasan pun berangsur surut. Seiring waktu berjalan, perjanjian Helsinski antara Pemerintah Republik Indonesia dan GAM akhirnya ditandatangani.
(Rahman Asmardika)