Hidup Semakin Terisolasi dan Diteror, Imran Khan: Tindakan Keras Terhadap Partai Tidak Dapat Dibenarkan

Susi Susanti, Jurnalis
Selasa 30 Mei 2023 07:06 WIB
Mantan PM Pakistan Imran Khan (Foto: Qatar Day)
Share :

PAKISTAN - Mantan Perdana Menteri (PM) Pakistan yang digulingkan Imran Khan mengalami beberapa minggu yang sulit. Ribuan pendukungnya dipenjara. Lusinan dari pimpinan partainya telah pergi - dan bahkan bisa dilarang. Khan sendiri berpotensi dipanggil ke pengadilan militer.

"Kamu pikir ini krisis besar bagiku, aku tidak," katanya kepada tim BBC saat wawancara di dalam portacabin di halaman rumahnya, Zaman Park.

Tempat Itu telah diubah menjadi ruang media tempat Khan sekarang melakukan siaran langsungnya di platform media sosialnya dan wawancaranya. Dia mencoba memenangkan argumen naratif bahwa dia tidak kehilangan kesempatan untuk terpilih kembali.

Itu argumen yang sulit dibuat dengan partainya Tehreek-e-Insaf (PTI) yang begitu terkuras. Pada minggu ini dia kehilangan lebih dari dua lusin rekannya, termasuk Fawad Chaudrey, mantan wakil presiden senior PTI, dan Sherin Mazari, mantan menteri hak asasi manusia Khan.

"Pertama, kami akan mengisi semua posisi orang yang telah pergi," terangnya.

"Jadi, memiliki darah yang lebih muda, orang-orang baru yang masuk. Mereka mungkin akan ditangkap juga,” lanjutnya.

"Anda dapat menggunakan taktik teror ini hanya untuk waktu yang singkat. Namun seluruh situasi tidak dapat dipertahankan,” ungkapnya, saat ditanya apakah partai politik bisa dijalankan seperti itu.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya