Lim mendesak Pyongyang untuk membatalkan rencananya, dan berjanji untuk menanggapi dengan tegas setiap peluncuran.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada Senin, (29/5/2023) setiap peluncuran Korea Utara yang menggunakan teknologi rudal balistik, termasuk satelit, akan melanggar resolusi PBB.
Peluncuran itu akan menjadi yang terbaru dari Korea Utara dalam serangkaian peluncuran rudal dan uji senjata, termasuk salah satu rudal balistik antarbenua baru berbahan bakar padat bulan lalu.
Analis mengatakan satelit itu akan meningkatkan kemampuan pengawasan Korea Utara, memungkinkannya untuk menyerang sasaran dengan lebih akurat jika terjadi perang.
(Rahman Asmardika)