"Ketika pesawat jatuh, mereka mengeluarkan (dari reruntuhan) sebuah fariña, dan karena mengkonsumsi makanan itu, mereka selamat," kata paman anak-anak itu, Fidencio Valencia kepada wartawan di luar rumah sakit. Fariña adalah tepung tapioka yang dikonsumsi masyarakat di wilayah Amazon.
“Setelah fariña habis, mereka mulai memakan biji-bijian,” kata Valencia.
Astrid Cáceres, Kepala Institut Kesejahteraan Keluarga Kolombia, mengatakan anak-anak tersebut juga diuntungkan dengan kondisi hutan yang saat itu sedang panen buah.
Sebuah video Angkatan Udara Kolombia yang dirilis Jumat menunjukkan sebuah helikopter menggunakan tali untuk menarik anak-anak muda itu karena tidak dapat mendarat di hutan hujan lebat tempat mereka ditemukan. Militer Kolombia pada Jumat mencuit foto yang menunjukkan sekelompok tentara dan sukarelawan berpose dengan anak-anak, yang terbungkus selimut termal. Salah satu tentara memberi minum lewat botol ke bibir anak terkecil.
Jenderal Pedro Sanchez, yang bertanggung jawab atas upaya penyelamatan, mengatakan bahwa anak-anak itu ditemukan 5 kilometer dari lokasi kecelakaan. Dia mengatakan tim penyelamat telah melewati dalam jarak 20 hingga 50 meter dari tempat anak-anak itu ditemukan beberapa kali, tetapi keberadaan para penyintas tersebut luput.
(Rahman Asmardika)