Haijawi-Pirchner mengatakan orang-orang itu adalah warga negara Austria asal Bosnia dan Chechnya, dan salah satu dari mereka sudah dikenal polisi karena tuduhan terorisme lainnya.
Pihak berwenang Austria menyadari bahwa apa yang disebut Negara Islam (ISIS) telah mendesak lebih banyak serangan.
"Ada seruan untuk melakukan serangan di Eropa lagi dan Europol [organisasi kepolisian Eropa] beberapa hari yang lalu menerbitkan laporan terkait hal itu", katanya.
"Kami menangani ini dengan sangat serius,” lanjutnya.
Serangan ISIS terakhir di Austria terjadi pada November 2020, ketika seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di kawasan kehidupan malam yang populer di Wina, menewaskan empat orang dan melukai 23 lainnya.
(Susi Susanti)