Peran penting Prigozhin dalam memproyeksikan kekuatan Rusia - dan kemampuan kelompoknya untuk memburu operator pasukan khusus teratas dari militer dengan menawarkan gaji yang lebih tinggi - diyakini telah menciptakan ketegangan di antara orang-orang tersebut selama beberapa tahun.
Namun, setelah invasi Rusia ke Ukraina - dan khususnya pascapertempuran berdarah di Bakhmut, yang diyakini telah menewaskan ribuan pasukan Wagner - kebencian Prigozhin terhadap elite militer mulai terlihat.
Upaya untuk merebut Bakhmut - sebuah kota kecil dengan populasi sebelum perang sekira 70.000 orang - membingungkan.
Sebagian besar pengamat percaya Wagner memiliki kepentingan militer yang terbatas dan beberapa mengatakan serangan itu dirancang oleh Prigozhin untuk memungkinkan dia mengklaim kemenangan di tengah operasi militer yang melemah.
Dia sering menuduh Shoigu dan Gerasimov "terus-menerus berusaha mencuri (pujian atas) kemenangan Wagner" di kota-kota seperti Soledar, di mana ribuan pasukan paramiliter – yang kebanyakan direkrut dari penjara - menemui ajal mereka.
Berbeda dengan saingannya yang lebih birokratis, kata-kata kasar yang sering dilontarkan Progozhin membuatnya menjadi kepribadian yang sering menarik perhatian media dunia.