Saat Der Fuhrer Adolf Hitler Nyaris Menguasai Inggris, Begini Kisahnya

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis
Senin 03 Juli 2023 07:00 WIB
Adolf Hitler (Foto: Reuters)
Share :

JAKARTA - Britania Raya atau Kerajaan Inggris Raya tak pernah lagi dikuasai bangsa asing setelah sempat dijajah bangsa Viking. Tapi Nazi Jerman puluhan tahun silam nyaris menginvasi Negeri Tiga Singa tersebut.

Pasca-menguasai Eropa di fase awal Perang Dunia II, pemimpin Nazi Jerman, Der Führer Adolf Hitler berencana menginvasi Inggris. Hitler meradang setelah Inggris keukeuh memerangi Jerman, kendati sejumlah pasukannya diberi jalan pulang, usai terkepung di Dunkirk.

Unternehmen Seelöwe atau Operasi Singa Laut, disiapkan Hitler untuk menginvasi Britania Raya. Namun dia mesti lebih dulu adu kekuatan udara miliknya, Luftwaffe (Angkatan Udara Jerman) kontra Royal Air Force (RAF) atau AU Inggris.

Pertempuran antar ribuan burung besi pun meletus pada 10 Juli-31 Oktober 1940. Saat itu, kekuatan Inggris hanya mencapai angka 1.963 pesawat berbagai tipe, mulai pesawat tempur hingga pesawat pembom (bomber). Sementara Luftwaffe mengerahkan 2.550 pesawat berbagai jenis pula.

Regia Aeronautica (AU Italia), turut terjun meski tak memberi perlawanan sebanding untuk “kawannya”, Jerman. Sementara Inggris turut disokong AU Kanada dan beberapa pilot sukarelawan dari Amerika Serikat (AS).

Pertempuran udara itu tercatat dalam empat fase. Fase pertama pertempuran Kanalkampf atau pertempuran Selat Inggris (10 Juli-11 Agustus), Adlerangriff atau Serangan Elang (12-23 Agustus), fase krisis serangan Luftwaffe ke berbagai pangkalan udara Inggris (24 Agustus-6 September), hingga serangan Jerman yang menyasar sipil pada 7 September.

Kegigihan para pilot RAF justru mampu menumbangkan lebih banyak pesawat-pesawat Jerman, hingga Hitler pun menyerah dan terpaksa menunda rencana invasinya dalam waktu yang tak ditentukan, sampai akhirnya batal usai Jerman kalah perang.

Catatan resmi yang beredar, Inggris kehilangan cukup banyak pilot. 544 pilot pesawat tempur, 718 kru pesawat pembom, serta kehilangan 1.547 pesawat berbagai jenis.Sementara korban sipil di pihak Inggris, mencapai kurang lebih 90 ribu.

 BACA JUGA:

Adapun Luftwaffe kehilangan lebih banyak, 2.698 pilot pesawat tempurnya tewas, 967 ditawan, 638 hilang dan 1.887 pesawat Luftwaffe berbagai jenis hancur. Kekalahan ini sontak jadi pukulan telak buat moral segenap personel Luftwaffe.

 BACA JUGA:

Perdana Menteri (PM) Inggris saat itu, mewakili rakyatnya begitu bersyukur dan berterimakasih dengan ungkapan yang sampai kini sangat dikenal, "Never in the field of human conflict was so much owed by so many to so few" atau bisa diartikan, “Tak pernah dalam sejarah konflik manusia, di mana begitu banyak manusia berutang sangat besar kepada sedikit manusia,”.

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya