Pemerintah AS telah menolak laporan PBB tersebut dan menekankan bahwa Al-Qaeda di Afghanistan bukanlah ancaman bagi tanah air (Amerika Serikat), mengingat Washington mengandalkan kemampuan “over-the-horizon” sejak menarik pasukannya. Istilah itu adalah eufemisme serangan drone dan langkah-langkah lain pasukan operasi khusus.
Pejabat AS tersebut mengatakan bahwa pemerintah Biden menilai kelompok teroris itu “tidak memiliki kemampuan untuk melancarkan serangan terhadap AS maupun kepentingannya di luar negeri dari Afghanistan.”
“Kami tidak memiliki petunjuk bahwa individu Al-Qaeda di Afghanistan terlibat dalam perencanaan serangan eksternal,” katanya. “Tentu kami akan terus memantaunya dengan cermat.”
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Taliban, Abdul Qahar Balkhi, menyambut baik pernyataan Biden sebagai “pengakuan akan kenyataan” bahwa tidak ada entitas teroris yang beroperasi di Afghanistan di bawah kepemimpinan Taliban.
Michael Kugelman, wakil direktur South Asia Program di Wilson Center, skeptis terhadap klaim tersebut.
Taliban mengejar musuh bebuyutan mereka, ISIS-K, tapi belum berbuat banyak untuk mengekang kehadiran Al-Qaeda dan sebagian besar kelompok teroris lain di Afghanistan, ungkapnya kepada VOA.
“Taliban tidak dikenal suka melawan sekutu militannya, sehingga saya tidak punya alasan untuk percaya bahwa kelompok itu berusaha menumpas Al-Qaeda atau sisa-sisa keberadaannya dari tanah Afghanistan,” kata Kugelman.
(Rahman Asmardika)