RUSIA - Seorang juru bicara kementerian pertahanan Rusia menggambarkan keputusan Amerika Serikat (AS) untuk memasok bom cluster ke Ukraina sebagai "tindakan putus asa" dan "bukti ketidakberdayaan dalam menghadapi kegagalan 'serangan balik' Ukraina yang banyak dipublikasikan."
Juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova juga mengatakan jaminan Ukraina akan menggunakan munisi tandan secara bertanggung jawab "tidak berarti apa-apa".
Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya menuduh AS dan sekutunya berperang dalam perang proksi yang meluas di Ukraina.
Serangan balik Ukraina yang dimulai bulan lalu diketahui sedang berlangsung di Donetsk timur dan wilayah Zaporizhzhia tenggara.
Pekan lalu, panglima militer Ukraina Valery Zaluzhny mengatakan serangan balik itu terhambat oleh kurangnya daya tembak yang memadai. Dia mengungkapkan rasa frustrasinya dengan lambatnya pengiriman senjata yang dijanjikan oleh Barat.
Adapun Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berterima kasih kepada presiden AS atas paket bantuan militer yang "tepat waktu, luas, dan sangat dibutuhkan".
Seperti diketahui, beberapa sekutu AS telah menyatakan kegelisahan atas keputusan Washington untuk memasok Ukraina dengan bom cluster.