AS Pasok Bom Cluster ke Ukraina, Rusia Sebut Tindakan Putus Asa

Susi Susanti, Jurnalis
Minggu 09 Juli 2023 11:24 WIB
Bom cluster (Foto: US Navy via Reuters)
Share :

RUSIA - Seorang juru bicara kementerian pertahanan Rusia menggambarkan keputusan Amerika Serikat (AS) untuk memasok bom cluster ke Ukraina sebagai "tindakan putus asa" dan "bukti ketidakberdayaan dalam menghadapi kegagalan 'serangan balik' Ukraina yang banyak dipublikasikan."

Juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova juga mengatakan jaminan Ukraina akan menggunakan munisi tandan secara bertanggung jawab "tidak berarti apa-apa".

Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya menuduh AS dan sekutunya berperang dalam perang proksi yang meluas di Ukraina.

Serangan balik Ukraina yang dimulai bulan lalu diketahui sedang berlangsung di Donetsk timur dan wilayah Zaporizhzhia tenggara.

Pekan lalu, panglima militer Ukraina Valery Zaluzhny mengatakan serangan balik itu terhambat oleh kurangnya daya tembak yang memadai. Dia mengungkapkan rasa frustrasinya dengan lambatnya pengiriman senjata yang dijanjikan oleh Barat.

Adapun Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berterima kasih kepada presiden AS atas paket bantuan militer yang "tepat waktu, luas, dan sangat dibutuhkan".

Seperti diketahui, beberapa sekutu AS telah menyatakan kegelisahan atas keputusan Washington untuk memasok Ukraina dengan bom cluster.

Pada Jumat (7/7/2023), AS mengonfirmasi pengiriman senjata kontroversial ke Ukraina, dengan Presiden Joe Biden menyebutnya sebagai "keputusan yang sangat sulit".

Biden mengatakan kepada CNN dalam sebuah wawancara pada Jumat (7/7/2023) bahwa dia telah berbicara dengan sekutu tentang keputusan tersebut, yang merupakan bagian dari paket bantuan militer senilai USD800 juta.

Presiden mengatakan bahwa dia membutuhkan beberapa saat untuk diyakinkan untuk melakukannya, tetapi dia telah bertindak karena "orang-orang Ukraina kehabisan amunisi".

Sebagai tanggapan, Inggris, Kanada, dan Spanyol semuanya mengatakan mereka menentang penggunaan senjata tersebut.

Bom cluster telah dilarang oleh lebih dari 100 negara karena bahaya yang ditimbulkannya bagi warga sipil.

Bom cluster ini biasanya melepaskan banyak bom kecil yang dapat membunuh tanpa pandang bulu di area yang luas.

Amunisi tersebut juga menimbulkan kontroversi atas tingkat kegagalan - atau kesia-siaannya. Bom yang tidak meledak dapat bertahan di tanah selama bertahun-tahun dan kemudian meledak tanpa pandang bulu.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya