Eks Presiden Rusia: Bantuan NATO untuk Ukraina Bawa Konflik Makin Dekat ke PD III

Rahman Asmardika, Jurnalis
Rabu 12 Juli 2023 13:29 WIB
Wakil Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev. (Foto: Reuters)
Share :

MOSKOW - Dmitry Medvedev, wakil sekretaris Dewan Keamanan Rusia yang kuat yang diketuai oleh Presiden Vladimir Putin, mengatakan pada Selasa, (11/7/2023) malam bahwa peningkatan bantuan militer ke Ukraina oleh aliansi NATO membawa Perang Dunia Ketiga semakin dekat.

Mengomentari hari pertama KTT aliansi pimpinan Amerika Serikat (AS) di Lithuania, di mana sejumlah negara menjanjikan lebih banyak persenjataan dan dukungan keuangan, Medvedev mengatakan bantuan itu tidak akan menghalangi Rusia untuk mencapai tujuannya di Ukraina.

"Barat yang benar-benar gila tidak dapat menemukan hal lain ... Faktanya, ini adalah jalan buntu. Perang Dunia Ketiga semakin dekat," tulis Medvedev di aplikasi perpesanan Telegram, sebagaimana dilansir Reuters.

"Apa artinya semua ini bagi kami? Semuanya jelas. Operasi militer khusus akan berlanjut dengan tujuan yang sama."

Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi militer khusus", sementara Kyiv dan sekutunya mengatakan Moskow mengobarkan perang tanpa alasan untuk merebut wilayah dan mendominasi tetangganya.

Barat mengatakan ingin membantu Ukraina memenangkan perang, dan kekuatan Barat telah memasok senjata dan amunisi modern dalam jumlah besar ke Kyiv.

Medvedev, yang menampilkan dirinya sebagai modernisator liberal ketika dia menjadi presiden dari 2008-2012, kini menampilkan dirinya sebagai pendukung Kremlin yang sangat anti-Barat. Para diplomat mengatakan pandangannya memberikan indikasi pemikiran di tingkat atas elit Kremlin.

Pada Selasa, Medvedev juga menganjurkan untuk menggunakan "senjata tidak manusiawi" yaitu munisi tandan setelah apa yang dia katakan adalah laporan bahwa Ukraina telah menggunakannya.

AS mengumumkan akan memasok Kyiv dengan munisi tandan yang biasanya melepaskan sejumlah besar bom kecil di wilayah yang luas dan dilarang oleh banyak negara.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan bahwa Moskow akan terpaksa menggunakan senjata "serupa" jika Amerika Serikat memasok bom curah ke Ukraina.

Rusia dan Ukraina sebelumnya saling tuding sudah menggunakan munisi tandan dalam perang 500 hari itu.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya