Dilansir dari berbagai sumber, disebutkan jika pada malam 1 Suro arwah para leluhur akan datang kembali ke rumah keluarganya. Selain arwah leluhur, pada malam ini juga dipercaya banyak jin dan setan yang turut berkeliaran untuk mencelakakan manusia.
Namun, dalam pandangan lain juga dijelaskan bahwa pantangan keluar pada malam 1 Suro adalah agar setiap orang dapat merenungi dan mengevaluasi diri selama satu tahun yang lalu. Dengan demikian, masyarakat dapat menjadi manusia yang lebih baik saat memasuki kalender yang baru.
Terlepas dari hal tersebut, di berbagai daerah, malam 1 Suro atau 1 Muharram ini kerap kali diperingati dengan berbagai ritual dan kirab yang digelar.
Saat memasuki bulan Suro, masyarakat Jawa dianjurkan untuk menyambut bulan istimewa tersebut dengan melakukan "laku prihatin" untuk tidak tidur semalam suntuk. Aktivitas yang dilakukan pada malam ini biasanya adalah tirakatan, menyaksikan pagelaran wayang, ataupun acara seni yang lainnya.
Tidak hanya pada malam 1 Suro, sepanjang bulan Suro pun masyarakat Jawa dituntut untuk terus bersikap eling (ingat) dan waspada.