Rusia Meradang, 60.000 Ton Biji-bijian Milik Ukraina Dihancurkan dengan Drone dalam Seminggu Terakhir

Susi Susanti, Jurnalis
Selasa 25 Juli 2023 08:43 WIB
Rusia telah menghancurkan 60.000 ton dalam seminggu terakhir (Foto: Reuters)
Share :

RUSIA – Keputusan Rusia untuk menarik diri dari kesepakatan biji-bijian Laut Hitam terus diimplementasikan di berbagai kesempatan. Salah satunya yakni aksi Rusia yang menghancurkan lebih dari 60.000 ton biji-bijian dengan drone dalam seminggu terakhir.

Drone Rusia diketahui terus menggempur depot biji-bijian di kota pelabuhan Laut Hitam Odesa, yang diserang hampir setiap malam. Selain itu, drone buatan Iran ini juga telah menyerang pelabuhan Ukraina di Sungai Danube, menghancurkan infrastruktur penyimpanan biji-bijian di sana.

Dikutip BBC, Danube adalah rute ekspor utama untuk Kyiv sejak Rusia menarik diri dari kesepakatan yang memungkinkan Ukraina mengirimkan gandum, jagung, dan produk lainnya melalui Laut Hitam.

Kepala Odesa Oleh Kiper, yang wilayahnya juga mencakup pelabuhan Reni dan Izmail di Danube, mengatakan dalam saluran Telegramnya bahwa Rusia telah menyerang infrastruktur di sana selama empat jam dengan drone buatan Iran.

Dia mengatakan hanggar biji-bijian dan tangki penyimpanan hancur. Pejabat lokal lainnya mengatakan tiga gudang dibom.

Tiga drone dari sekitar 15 yang terlibat dalam serangan itu dihancurkan oleh pertahanan udara. Empat orang terluka dan satu mengalami luka serius.

Pasar global telah melihat harga biji-bijian naik sebesar 8% dalam satu hari penarikan Rusia dari kesepakatan biji-bijian, pada 17 Juli lalu.

Hancurnya kesepakatan juga berarti bahwa Rusia telah melanjutkan penargetan lokasi pelabuhan di Ukraina yang telah ditangguhkan selama kesepakatan.

 Seperti diketahui, Danube, serta jalan raya dan jalur kereta api dari Ukraina ke Polandia, Rumania, dan negara tetangga lainnya, telah dikembangkan sebagai jalur ekspor sejak invasi Rusia.

Dua juta ton biji-bijian telah diekspor melalui sungai pada tahun lalu, dibandingkan dengan 600.000 tahun sebelumnya.

Tetapi semua rute ini hanya mampu menggeser sebagian kecil dari apa yang dibutuhkan Ukraina untuk diekspor, dan secara logistik jauh lebih mahal daripada melalui laut.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya