MALANG - Polres Malang masih memburu satu pelaku penganiayaan berujung tewasnya mahasiswa asal Nusa Tenggara Timur (NTT). Satu pelaku tersebut telah teridentifikasi berkat keterangan saksi kunci dan ketiga pelaku yang telah ditangkap.
"Masih ada DPO (Daftar Pencarian Orang) satu orang insial kami rahasiakan," ucap Kasatreskrim Polres Malang AKP Wahyu Rizki Saputro, saat rilis di Mapolres Malang, pada Rabu (26/7/2023).
Tragis! Pria Ini Bunuh Diri Secara Live di Instagram Usai Diputuskan Pacar
Menurutnya, guna memburu satu tersangka ini pihaknya juga bekerjasama dan berkoordinasi dengan Polda Nusa Tenggara Timur dan beberapa Polres lain di NTT. Pihaknya berkomitmen bakal melakukan pengejaran dan penangkapan terhadap satu tersangka yang masih buron.
"Kami sudah melakukan pemantauan, kami sudah melakukan penyelidikan. Mohon doanya tersangka ini segera kami amankan," ujar mantan Kasatreskrim Polres Gresik ini.
Rizki menambahkan, masih akan mendalami terkait pihak-pihak yang membantu para tersangka melarikan diri. Baginya tak menutup kemungkinan yang membantu melarikan diri akan diproses, sesuai peran masing-masing.
"Masih dilakukan pendalaman terhadap para pihak (yang membantu melarikan diri), kita juga akan menimbang terkait perannya masing-masing," tuturnya.
Fokus saat ini pihaknya bakal memeriksa dan mendalami ketiga tersangka yang diamankan. Ketiganya juga bakal dikonfrontir dengan satu tersangka yang baru tiba di Polres Malang yakni Jonio Fernandes alias Jofer, yang baru diamankan pada Sabtu 22 Juli 2023.
"Ini Jofer Baru datang tadi malam. setelah ini akan dilakukan pemeriksaan mendalam, karena kita masih melakukan konfrontasi terhadap tiga tersangka. Untuk itu kita mencocokan keterangan dari masing-masing, apakah betul atau tidak, akan terlihat ketika kita melakukan konfrontasi tersebut," tuturnya.
Sebelumnya Satreskrim Polres Malang mengamankan tiga dari empat tersangka penganiayaan yang menyebabkan matinya mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) asal Sumba Barat, NTT. Ketiga tersangka yang diamankan Remigius Mario Bere Seran alias Rendi (23) warga Kelurahan Fahiluka, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang diamankan pada Sabtu 1 Juli 2023 di Surabaya.
Kemudian Yeremias Sigirbitus Maya alias Yeri (30) warga Fetisin Desa Kamanasa, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang diamankan di Kecamatan Kobalima, Kabupaten Belu, berbatasan dengan negaraTimor Leste, pada Senin 3 Juli 2023.
Tersangka ketiga yang diamankan yakni Jonio Fernandes alias Jofer (34). Tersangka merupakan warga Dusun Nusikun, Desa Naitimu, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur. Jofer diamankan di wilayah Kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, pada Sabtu 22 Juli 2023.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, peristiwa penusukan menimpa Keisnael Murri (23) mahasiswa asal Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur. Korban tewas seusai menghadiri pesta kelulusan salah satu kakak kelasnya, pada Minggu dini hari (25/6/2023) sekitar pukul 00.45 WIB.
Korban diketahui bersama rekan-rekannya ikut pesta merayakan kelulusan kakak kelasnya. Pada pesta yang diwarnai minum miras itu korban meniggalkan lokasi sebelum pesta selesai. Disinyalir hal itu membuat sejumlah orang emosi dan tersinggung.
Hal ini membuat keributan terjadi di kafe itu. Tak hanya menewaskan pelaku, keributan ini juga menyebabkan kerusakan di kafe yang berada tepat di belakang Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
(Angkasa Yudhistira)