Kepala militer dari Ecowas juga bertemu di Nigeria pada Rabu (2/8/2023) untuk membahas kemungkinan intervensi militer, meskipun mereka mengatakan tindakan tersebut akan menjadi "pilihan terakhir".
Pada Minggu (30/7/2023), ratusan pengunjuk rasa berkumpul di luar kedutaan Prancis di Niamey, beberapa meneriakkan "Hidup Rusia", "Hidup Putin", dan "Ganyang Prancis".
Mereka juga membakar dinding kompleks kedutaan. Dalam pidatonya, Jenderal Tchian mengatakan orang Prancis di Niger tidak pernah mengalami "ancaman sekecil apa pun".
Niger, tempat Prancis dan AS memiliki pangkalan militer, telah menjadi sekutu utama Barat dalam perang melawan ekstremisme jihadis di Sahel.
Setelah para pemimpin militer di negara tetangga Mali memilih untuk bermitra dengan kelompok tentara bayaran Wagner Rusia pada 2021, Prancis memindahkan pusat operasi kontra-teror regionalnya ke Niger.
(Susi Susanti)