Deretan Benda Prasejarah Ditemukan di Kolaka Utara, Ada Batu Berusia Ribuan Tahun

Muh Rusli, Jurnalis
Minggu 06 Agustus 2023 11:19 WIB
Peninggalan benda prasejarah di Kolut (Foto: MPI)
Share :

KOLAKA UTARA - Masyarakat Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) Sulawesi Tenggara (Sultra) dihebohkan penemuan benda-benda prasejarah di Desa Bangsala, Kecamatan Porehu. Salah satu peninggalan yang ditemukan tersebut diperkirakan telah berusia ribuan tahun.

Benda peninggalan tersebut berupa peti penyimpanan mayat yang disebut soronga (bahasa Tolaki), uang koin perak, batu untuk membuat pakaian (watu ike), dan gelang kuningan.

Selain itu, di antaranya juga dijumpai uang koin pasca sejarah bertuliskan Holandia yang dicetak pada tahun 1.734 silam.

(Koin Kuno Ditemukan di Kolut)

Kabid Kebudayaan Dikbud Kolut, Sadaruddin menjelaskan bahwa untuk batu ike, benda itu digunakan orang masa lampau untuk membuat pakaian dari kulit kayu dengan cara dipukul-pukul. Jika merujuk sejarah, batu itu kerap digunakan manusia terdahulu sekitar tahun 2.500 sebelum Masehi.

"Jika merujuk dari batu itu tentu tergolong dalam peradaban yang cukup tua karena masih mengenakan pakaian dari kulit kayu. Untuk menentukan usia masing-masing benda perlu diuji terlebih dahulu melalui laboratorium," ujarnya, Selasa 1 Agustus 2023.

(Tempat penyimpanan makam prasejarah) 

Dalam soronga, masih ada tulang belulang dari jenazah yang diletakkan dan bisa dibuka. Penyimpanan itu berdasarkan dari penampakannya diperkirakan merupakan peninggalan terakhir sebelum masyarakat mengenal Islam.

Terkecuali soronga yang masih terletak di goa, benda lainnya berupa koin, gelang hingga batu tersebut dikatakan masih berada di tangan warga yang menemukan. Pihaknya akan mempersiapkan uang kompensasi guna melakukan barter agar benda itu sampai ke Dikbud.

Jika merujuk pada RKA yang dimiliki, setiap benda yang tergolong benda diduga cagar budaya dipatok seharga Rp2,5 juta. Hal itu berbeda jika ditemukan dalam kawasan cagar, pemerintah berhak mengambil alih kepemilikan tanpa harus melalui pembayaran uang kompensasi.

Kata Sadaruddin, hampir di setiap desa di Kecamatan Porehu dikemukakan banyak ditemukan benda peninggalan prasejarah. Kedepannya akan diusulkan sebagai kawasan cagar budaya dan akan dilakukan observasi secara menyeluruh.

Porehu, sambung dia, jika diterjemahkan dalam bahasa lokal berarti Perehu-Rehua atau tempat transit. Menurut keterangan pakar arkeolog kepadanya, alur migrasi orang dulu dari Danau Matano ke Konawe Utara (Konut) memang terputus. "Bisa jadi memalui Porehu dan berlanjut ke Konut," bebernya.

Pihaknya terus berupaya mendeteksi dan melakukan penelusuran dari benda-benda peninggalan yang ditemukan di Kolut. Tantangannya, Dikbud Kolut harus cekatan karena hal demikian juga menjadi buruan para kolektor.

(Fakhrizal Fakhri )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya