QUITO - Kandidat presiden Ekuador Fernando Villavicencio dibunuh pada Rabu, (9/8/2023) di Ibu Kota Quito. Villavicencio tewas ditembak oleh orang-orang bersenjata dalam sebuah kampanye politik, hampir dua pekan sebelum pemilihan umum Ekuador.
Surat kabar utama Ekuador, El Universo, melaporkan bahwa Villavicencio dibunuh dengan "gaya pembunuh bayaran dan dengan tiga tembakan di kepala".
Video yang diposting di media sosial menunjukkan Villavicencio berjalan keluar dari acara dikelilingi oleh penjaga. Video kemudian memperlihatkan dia memasuki sebuah truk putih diikuti dengan tembakan.
Gambar dan cuplikan video dari rapat umum menunjukkan adegan kacau saat orang-orang berlindung di lantai gedung setelah tembakan dilepaskan.
Kantor jaksa agung Ekuador kemudian mengatakan bahwa tersangka pembunuhan Villavicencio telah meninggal karena luka yang dideritanya saat ditangkap.
"Seorang tersangka, yang terluka dalam baku tembak dengan personel keamanan, ditangkap dan dipindahkan, dengan luka parah, ke unit (jaksa agung) di Quito. Ambulans dari pemadam kebakaran mengkonfirmasi kematiannya, polisi sedang memproses pengambilan jenazah," kata kantor kejaksaan agung di media sosial, sebagaimana dilansir Al Jazeera.
Sembilan orang lainnya terluka dalam serangan itu, termasuk seorang calon legislatif dan dua petugas polisi, menurut laporan.