“Ini juga merupakan pesan bahwa Arab Saudi berkomitmen terhadap hak-hak warga Palestina dalam negara yang berdaulat penuh,” tambahnya sebagaimana dilansir VOA Indonesia.
Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Maliki, mengatakan pekan lalu bahwa Otoritas Palestina - di bawah kepimpinan Abbas yang didukung Barat - berharap dapat berkomunikasi dengan Arab Saudi mengenai kekhawatiran mereka terkait potensi normalisasi hubungan dengan Israel.
Pejabat AS, Israel, dan Saudi mengatakan kesepakatan semacam itu akan memakan waktu lama, dengan isu-isu kompleks yang harus diselesaikan, termasuk peningkatan kekerasan di Tepi Barat yang diduduki Israel dan kemungkinan pengembangan tenaga nuklir sipil oleh Arab Saudi.
Warga Palestina khawatir bahwa kesepakatan apa pun dapat melemahkan dukungan untuk tujuan mereka di dunia Arab yang lebih luas dan merusak harapan mereka akan negara Palestina merdeka.