MiG-41 Terbang Perdana Tahun Ini, Jet Tempur Generasi 6 Rusia Akan Diterjunkan di Ukraina?

Rahman Asmardika, Jurnalis
Senin 14 Agustus 2023 16:40 WIB
Foto desain MiG-41. (Foto: Dzen.ru)
Share :

PESAWAT Rusia, yang digadang-gadang sebagai jet tempur generasi keenam dan memiliki kapabilitas luar angkasa, MiG-41 dilaporkan akan melakukan penerbangan perdananya tahun ini. Meski begitu, MiG-41 kemungkinan belum akan diturunkan dalam pertempuran, terutama di Ukraina, karena baru diharapkan dikerahkan dan bergabung dengan jajaran Angkatan Udara Rusia dalam 2-3 tahun mendatang.

Laporan OverClockers menyebutkan bahwa kemampuan MiG-41, dinilai tidak memiliki saingan di kelasnya. Oulet Rusia itu menunjukkan bahwa sudah waktunya bagi MiG-41 untuk menjadi pusat perhatian dan menggantikan jet tempur lawas generasi 4, MiG-31, yang sejauh ini masih cukup tangguh di medan tempur.

MiG-31, terlepas dari usianya, memiliki rekam jejak yang mengesankan. Jet tempur dari era Soviet itu dapat menargetkan objek bahkan di dekat ruang angkasa, mencegat rudal balistik dan jelajah, bahkan varian terbarunya, MiG-31K, memiliki kapabilitas rudal hipersonik. Namun, terlepas dari kinerja MiG-31 yang mengesankan, kebutuhan Rusia akan jet pencegat jarak jauh baru telah diketahui sejak lama.

Upaya pertama untuk modernisasi ekstensif dari MiG-31 adalah MiG-31M, yang muncul pada 1993. Menurut laporan resmi, dikandangkannya proyek MiG-31M adalah karena "kesulitan keuangan", tetapi ada yang mengatakan bahwa alasan sebenarnya adalah karena tekanan dari Amerika Serikat (AS) yang tidak ingin Rusia memperkuat militernya lebih jauh.

MiG-31 saat ini sedang menjalani peningkatan ke MiG-31BM, yang memutakhirkan sistem radar dan elektronik baru, rudal baru, dan sistem kontrol senjata. Namun, Foxhound – kode nama NATO untuk MiG-31 - akan menghadapi penonaktifan massal karena habisnya sumber daya produksi mereka dalam dekade mendatang. 

Situasi ini mendorong Rusia memulai program PAK DP, yang dikembangkan dengan kerahasiaan yang sangat ketat. Dilansir dari Bulgarian Military, pada 2019, fase penelitian selesai, dan pada 2021, prototipe dikembangkan, awalnya dijadwalkan terbang pada 2025 dan memasuki produksi massal pada 2028.

MiG-31. (Reuters)

Namun, para desainer ternyata dua tahun lebih cepat dari jadwal, sehingga penerbangan perdana dijadwalkan dilakukan tahun ini.

Sementara spesifikasi teknis pengembangan baru ini masih dirahasiakan, ada spekulasi bahwa MiG-41 akan mampu menyamai kecepatan pesawat pengintai supersonik ketinggian tinggi. Fitur khas ini juga dimiliki oleh pesawat Amerika Serikat dan China yang menjadi saingan dari MiG-41.

Laporan Rusia menunjukkan bahwa MiG-41 akan beroperasi dalam kondisi dekat ruang angkasa, mencapai kecepatan melebihi Mach 3. Pesawat dikatakan mampu meluncurkan satelit ke orbit rendah, mencegat rudal hipersonik, dan melakukan berbagai hal lainnya.

Klaim yang tampak muluk-muluk ini membuat AS menjuluki MiG-41 sebagai "fantasi", meskipun terlalu dini untuk secara definitif mengkategorikan MiG-41 sebagai isapan jempol atau gertakan, tampaknya ada kemajuan yang signifikan dalam proyek PAK DP Rusia.

Pengembang pesawat menegaskan bahwa MiG-41 akan mencapai kecepatan mulai dari Mach 4 hingga 4,5, mendekati kecepatan hipersonik. Gagasan peluncuran satelit tidak terlalu inovatif, namun para perancang telah mulai secara terbuka mendiskusikan kemampuan pesawat untuk menampung rudal anti-satelit.

MiG-41 diklasifikasikan ke dalam generasi 5 ++ dan bahkan berpotensi menjadi pesawat generasi ke-6. Avioniknya tidak hanya dirancang untuk penerbangan berawak. Mengingat kurangnya kemampuan manusia untuk menanggung beban berlebih hingga 9g, pengaturan telah dibuat agar pesawat ini bisa dioperasikan tanpa awak.

Sebuah jet tempur generasi ke-6 harus memiliki beberapa fitur berikut:

- Kemampuan siluman dengan teknologi yang telah ditingkatkan.

- kemampuan jaringan dengan integrasi tinggi dengan pesawat terbang dan pasukan darat lainnya;

- efisiensi penerbangan dengan kecepatan berapa pun;

- kemungkinan mode tak berawak;

- peningkatan jangkauan deteksi dan pelacakan beberapa target;

- senjata laser.

Meski spesifikasi di sekitar kemampuan yang dimiliki MiG-41 masih belum jelas, jaminan dari tim desain Rusia menunjukkan bahwa karakteristik kinerja utama lainnya sudah ada. Khususnya, mereka juga diberi tantangan signifikan untuk memastikan kemampuan manuver super pesawat.

Paradoks nyata untuk mencapai kecepatan mendekati hipersonik sambil mempertahankan teknologi siluman yang efektif tetap menjadi teka-teki yang menarik.

Telah didokumentasikan dengan baik bahwa setelah mencapai kecepatan 3000 km/jam, pelapis siluman konvensional cenderung cepat rusak, membuat pesawat sangat terlihat di radar. Perbaikan selanjutnya untuk mengembalikan kemampuan siluman diperkirakan mahal. Ini membuat orang bertanya-tanya bagaimana tim desain dapat mengatasi masalah yang tampaknya sulit diselesaikan ini.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya