JAKARTA - Seorang nenek berinisial T (55) mengaku dihipnotis seorang pemuda, hingga mengalami kehilangan emas 16 gram dan uang ratusan ribu rupiah. Korban mengaku membuka usaha Warung Nasi Tegal (warteg) di Pademangan, Jakarta Utara, namun mengalami kebingungan di kawasan pemukiman padat di Jalan Cipinang Latihan, Jatinegara, Jakarta Timur.
Pengurus Lembaga Musyarawah Kelurahan (LMK) RW 13, Cipinang Besar Selatan, Harto (52) mengatakan nenek T yang tersesat di pemukimannya, mengaku menjadi korban hipnotis dari pelaku. Nenek T itu, lanjut Harto, tengah melayani pelaku yang membeli kopi di warungnya.
"Karena pelaku disuguhkan kopi oleh keponakannya, Nenek T hendak pergi ke pasar guna berbelanja kebutuhan warung. Pelaku menawarkan antaran ke pasar tersebut, di pasar Nalo katanya. Korban menolak tetapi teralihkan oleh tawaran pelaku," kata Harto kepada awak media di lokasi, Jumat (18/8/2023).
Harto mengatakan, pelaku tiba-tiba menanyakan status nenek yang diketahui telah menjadi janda. Ia melanjutkan, pelaku menawarkan bantuan untuk janda dengan tawaran tinggal dua kupon bansos (bantuan sosial).
"Kuponnya itu berupa bansos untuk janda dengan nilai uang Rp5,8 juta. Nenek itu pun mau, akhirnya diantar lah ke pasar oleh pelaku. Si nenek menjadi tidak sadar saat diajak ngobrol oleh pelaku, sampai dibawa keliling ke Pasar Tanah Abang, Cililitan, Pulogadung terus kesini deh," jelas Harto.
Harto menuturkan aksi hipnotis itu terjadi pada Kamis pagi kemarin (17/8/2023). Nenek T terdampar di daerah pemukimannya kemudian warga pun melapor kepada Harto.
"Nenek itu baru sadar ketika hendak diturunkan oleh pelaku di daerah saya. Karena kebingungan, korban pun tidak bisa melawan dan patuh saja ketika diturunkan," ujarnya.
Harto mengatakan, nenek itu mengaku kehilangan emas berupa gelang, cincin, kalung dengan total berat 16 gram. Dia melanjutkan, diperkirakan total kerugian dari emasnya itu Rp500 ribu per gram. Selain itu, Harto mengatakan korban juga kehilangan uang Rp250 ribu.
"Pelaku sepertinya satu orang saja, kata korban itu usia pelaku sekira 25-26 tahunan. Tetapi korban tidak mau melapor ke kepolisian karena alami kebingungan," jelas Harto.
Lebih lanjut, Harto menjelaskan dirinya bersama warga sudah menawarkan kepada Nenek malang itu untuk melapor ke kepolisian. Namun korban hanya menginginkan untuk diantar pulang.
"Korban tidak mau melapor karena mengaku masih pusing kepalanya. Ya sudah saya panggilkan ojol untuk diantar pulang," pungkasnya.
(Awaludin)