"Jika rumah saya ada di sini, saya mungkin juga tidak ingin pergi,” lanjutnya.
Menjelang akhir pekan, asap di udara telah hilang, tetapi ada perasaan tidak nyaman karena api terus berkobar di dekatnya.
"Ada ketenangan sebelum badai," ujarnya.
"Agak menegangkan bahwa Anda tahu sesuatu akan datang, tetapi Anda tidak melihatnya sekarang,” tambahnya.
Hampir 1.100 kebakaran aktif terjadi di seluruh negeri.
Para ahli telah menunjuk ke mata air yang lebih hangat dan lebih kering dari biasanya sebagai alasannya.
Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim meningkatkan risiko cuaca panas dan kering yang kemungkinan memicu kebakaran hutan.
(Susi Susanti)