Latihan Militer Dituduh Tak Rasional dan Provokatif, 42 Jet Tempur China Terbang di Zona Pertahanan Udara Taiwan

Susi Susanti, Jurnalis
Senin 21 Agustus 2023 05:51 WIB
Taiwan deteksi 42 jet tempur China dalam latihan militer (Foto: Reuters)
Share :

TAIWAN - Sekitar 42 pesawat tempur China terbang di atas zona pertahanan udara Taiwan pada Sabtu, (19/8/2023) sebagai bagian dari latihan militer yang disebut Taiwan "tidak rasional dan provokatif".

Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan sekitar 26 pesawat China melintasi garis median Selat Taiwan.

"Melakukan latihan militer kali ini dengan dalih tidak hanya tidak membantu perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, tetapi juga menyoroti mentalitas militeristik (China) dan menegaskan sifat hegemonik dari ekspansi militernya," kata kementerian pertahanan Taiwan, dikutip BBC.

Menteri luar negeri Taiwan mengatakan latihan militer China dimaksudkan untuk mempengaruhi pemilu Taiwan.

"RRT telah menegaskan ingin membentuk pemilihan nasional Taiwan yang akan datang," kata Menteri Luar Negeri Joseph Wu di X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

"Yah, terserah warga kita yang memutuskan, bukan pengganggu di sebelah," tambahnya.

Di ibu kota Taiwan, Taipei, penduduk mengatakan mereka tidak terlalu khawatir dengan aktivitas China.

“Saya pikir itu (latihan) lebih seperti sebuah pertunjukan, akan sangat tidak mungkin (bagi China) untuk melancarkan serangan nyata. Meskipun masih mungkin tetapi akan cukup sulit untuk itu terjadi,” terang salah satu warga Huang Chung-en kepada BBC.

Warga yang lain Chou-Yu-Hsuan mengatakan dia "tidak takut" karena dia tidak berpikir perang akan terjadi.

"Mereka (China) sudah mengatakannya sejak lama. Perasaan saya adalah jika perang nyata pecah, akan ada banyak masalah. Selain itu, ada AS," ujarnya.

Seperti diketahui, Beijing dilaporkan berusaha mempengaruhi pemilihan Taiwan yang akan datang.

Media pemerintah melaporkan China mengatakan latihan itu akan menguji kemampuan pasukannya untuk bertempur dalam "kondisi tempur".

“Tentara Pembebasan Rakyat meluncurkan patroli udara dan laut bersama serta latihan militer angkatan laut dan angkatan udara di sekitar pulau Taiwan pada Sabtu (19/8/2023),” terang juru bicara militer Shi Yi seperti dikutip Xinhua.

“Latihan itu akan berfungsi sebagai "eringatan keras terhadap kolusi separatis 'kemerdekaan Taiwan' dengan elemen asing dan provokasi mereka,” lanjutnya.

Latihan ini menyusul kemarahan China atas persinggahan baru-baru ini oleh wakil presiden Taiwan, William Lai, di Amerika Serikat (AS). China sebelumnya meluncurkan latihan militer besar setelah Nancy Pelosi, yang saat itu menjadi Ketua DPR AS, mengunjungi Taiwan tahun lalu dan sekali lagi ketika Presiden Tsai Ing-wen bertemu dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy di California.

Lai, calon presiden Taiwan yang akan datang pada bulan Januari, mengunjungi AS dalam perjalanan ke Paraguay.

China mengatakan Lai adalah "pembuat onar" dan akan mengambil "langkah tegas" untuk "menjaga kedaulatan nasional dan integritas wilayah".

Terlepas dari klaim kedaulatan China atas pulau itu, Taiwan mengatur dirinya sendiri. Ini menggambarkan latihan militer China sebagai "perilaku irasional dan provokatif".

Taiwan mengatakan akan mengirim "pasukan yang sesuai" untuk menanggapi "dengan tindakan praktis" - menambahkan bahwa tentara nasional menggunakan metode pengintaian untuk "mengendalikan secara ketat" situasi.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya