Sebanyak 38 pucuk senjata api laras pendek dan laras panjang disita polisi. Selain itu, kata Hengki, polisi juga turut mengamankan 18 senjata api modifikasi. Senjata tersebut dijual via e-commerce.
"(Pelaku) menggunakan kartu palsu seolah-olah itu adalah asli, bahkan melakukan pelatihan-pelatihan sejenis militer padahal itu bukan militer," ujarnya.
Hengki menyebut akan terus mengembangkan kasus tersebut, termasuk memburu pelaku lain. "Kami tidak sebut nama tersangka dn lain sebagainya karena operasi kami belum selesai, masih banyak senjata yang belum kami sita," katanya.
(Arief Setyadi )