KHARTOUM - Serangan udara militer di ibu kota Sudan telah menewaskan setidaknya 20 orang, termasuk dua anak-anak, kata para aktivis. Banyak korban serangan di lingkungan Kalakla al-Qubba di barat daya Khartoum, terkubur di reruntuhan, kata mereka.
Tembakan artileri dan roket dilaporkan terjadi di beberapa daerah pada Minggu, (3/9/2023).
Tentara dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter telah bertempur untuk menguasai Khartoum sejak April. Ratusan orang telah terbunuh dalam konflik antara kedua belah pihak.
Kementerian Kesehatan negara tersebut mengatakan lebih dari 1.100 orang telah meninggal di seluruh negeri, namun jumlah sebenarnya kemungkinan besar jauh lebih tinggi.
Banyak warga sipil yang terjebak dalam baku tembak.
Sekira 2,2 juta orang telah mengungsi di Sudan dan lebih dari setengah juta orang mengungsi di negara-negara tetangga, menurut PBB.
Konflik tersebut dimulai setelah panglima militer Jenderal Abdel Fattah al-Burhan dan kepala RSF Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo berselisih mengenai masa depan Sudan.