Kisah Menarik Omiai, Perjodohan Ala Jepang untuk Temukan Cinta Sejati

Susi Susanti, Jurnalis
Senin 04 September 2023 21:02 WIB
Kisah perjodohan ala Jepang Omiai (Foto: AFP)
Share :

“Ini sebenarnya bukan masalah pasangan menikah yang memiliki lebih sedikit anak. Ini soal apakah orang-orang akan menikah,” terangnya.

Sosiolog Shigeki Matsuda, dari Universitas Chukyo di Aichi, Jepang, mengatakan kegagalan mengatasi masalah ini akan menimbulkan konsekuensi yang serius.

“Kekhawatiran utama mencakup penurunan kekuatan ekonomi dan kekayaan nasional secara keseluruhan, kesulitan dalam mempertahankan jaminan sosial, dan hilangnya modal sosial di masyarakat lokal,” katanya.

Jadi, apa yang membuat orang tidak tertarik? Matsuda mengatakan bukan berarti masyarakat tidak lagi memiliki keinginan untuk menikah – sekitar 80% masih memiliki keinginan tersebut, menurut survei yang dilakukan oleh Institut Nasional Kependudukan dan Jaminan Sosial tahun lalu.

Mereka lebih percaya bahwa hambatan yang ada tidak dapat diatasi.

Pemuda Jepang menghadapi prospek pekerjaan yang buruk dan upah yang datar sejak tahun 1990an, ujarnya. Menurut Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi, rata-rata gaji tahunan di Jepang hanya meningkat 5% dari tahun 1991 hingga 2021 – dibandingkan dengan kenaikan sebesar 34% di negara G7 lainnya seperti Prancis dan Jerman.

“Hal ini telah melemahkan kemampuan ekonomi mereka untuk memulai pernikahan,” kata Matsuda.

Raymo memiliki pandangan serupa, dan mengatakan tingginya biaya hidup di Jepang dan jam kerja yang panjang memperburuk keadaan.

“Jika Anda bekerja 70 jam seminggu, tentu Anda tidak akan mendapatkan pasangan yang cocok, karena Anda tidak punya waktu untuk bertemu,” ujarnya.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya