Rusia mengecam rencana AS untuk menyediakan senjata uranium terdeplesi kepada Ukraina. Kedutaan Besar Rusia di Washington bahkan menyebut keputusan ini sebagai “indikator ketidakmanusiaan”.
Mereka juga menambahkan bahwa AS menolak untuk menerima kegagalan serangan balasan militer Ukraina. Ukraina mengklaim bahwa mereka telah menembus garis pertahanan pertama Rusia di Selatan. Namun, menurut Rusia sendiri, keuntungan dari serangan tersebut sangat kecil.
Berdasarkan laporan dari DW, Rencana AS untuk menyediakan amunisi uranium terdeplesi ke Ukraina dapat menimbulkan kontroversi. Moskow kerap mengaitkan kandungan dalam amunisi tersebut dengan masalah kesehatan, seperti kanker dan cacat lahir.
"Jelas, dengan idenya (AS) untuk menimbulkan 'kekalahan strategis', Washington siap untuk bertempur tidak hanya sampai ke Ukraina terakhir tetapi juga untuk melenyapkan seluruh generasi," kata Kedutaan Besar Rusia di Washington dalam sebuah pernyataan di Telegram, sebagaimana dikutip dari DW.