Presiden Palestina, yang berusia 87 tahun, sebelumnya telah dikecam oleh kelompok-kelompok Yahudi sebagai penyangkal Holocaust karena tesis doktoralnya tentang Nazi dan Zionisme.
Namun selama bertahun-tahun, ia terus memberikan pidato yang panjang dan bertele-tele yang menjelaskan pandangan-pandangannya yang ofensif.
Pidatonya di hadapan Dewan Revolusi Fatah disampaikan pada bulan lalu dan kemudian disiarkan di TV Palestina. Pernyataannya kemudian diterjemahkan dan dipublikasikan oleh Middle East Media Research Institute pada Rabu (6/9/2023). Terjemahannya telah diverifikasi oleh BBC News.
"Mereka mengatakan bahwa Hitler membunuh orang-orang Yahudi karena mereka Yahudi, dan bahwa Eropa membenci orang-orang Yahudi karena mereka Yahudi. Tidak. Dijelaskan dengan jelas bahwa mereka memerangi mereka karena peran sosial mereka dan bukan agama mereka," kata Abbas pada saat itu.
Belakangan, dia menjelaskan bahwa yang dia maksud adalah peran orang Yahudi yang melibatkan "riba, uang, dan sebagainya".
Abbas juga menghidupkan kembali teori sejarah yang telah lama ditinggalkan bahwa Yahudi Ashkenazi Eropa bukanlah keturunan Israel kuno, melainkan keturunan dari abad ke-8 yang berpindah agama ke Yudaisme di antara suku Khazar, suku Turki yang nomaden.
“Kebenaran yang harus kita sebarkan ke dunia adalah bahwa Yahudi Eropa bukanlah orang Semit. Mereka tidak ada hubungannya dengan Semitisme,” lanjutnya.