Demi Bertemu Putin, Kim Jong Un Menuju Rusia Pakai Kereta Lapis Baja Anti Peluru

Susi Susanti, Jurnalis
Selasa 12 September 2023 07:11 WIB
Kim Jong Un dilaporkan naik kereta lapis baja untuk bertemu dengan Putin (Foto: AP)
Share :

PYONGYANG - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dilaporkan telah memulai perjalanannya ke Vladivostok untuk pertemuan puncak dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Media Korea Selatan melaporkan mengutip seorang pejabat pemerintah bahwa kereta lapis baja yang digunakan Kim untuk kunjungan ke luar negeri telah meninggalkan Pyongyang.

Pertemuan kedua pemimpin diperkirakan akan berlangsung paling cepat pada Selasa (12/9/2023) waktu setempat.

Kremlin telah mengonfirmasi bahwa Kim akan mengunjungi Rusia "dalam beberapa hari mendatang".

Menurut mitra BBC di AS, CBS News, Pentagon mengatakan pihaknya yakin Kim akan melakukan perjalanan ke Rusia dan memperkirakan akan ada semacam pertemuan.

Jika pertemuan puncak dengan Putin terlaksana, maka ini akan menjadi perjalanan internasional pertama pemimpin Korea Utara tersebut dalam lebih dari empat tahun, dan yang pertama sejak pandemi terjadi.

Kedua pemimpin kemungkinan akan membahas kemungkinan Korea Utara memberikan senjata kepada Moskow untuk mendukung perangnya di Ukraina.

Seperti diketahui, perjalanan terakhir Kim ke luar negeri juga terjadi di Vladivostok pada 2019 untuk menghadiri pertemuan puncak pertamanya dengan Putin setelah gagalnya perundingan pelucutan senjata nuklir Korea Utara dengan Presiden Amerika Serikat (AS) saat itu, Donald Trump.

Kereta api yang ditumpangi Kim ini dikabarkan memiliki setidaknya 20 gerbong antipeluru, membuatnya lebih berat dari rata-rata kereta api dan tidak mampu melaju melebihi 59 km/jam (37mph). Perjalanannya ke Vladivostok diperkirakan memakan waktu satu hari penuh.

Kemungkinan pertemuan tersebut terjadi setelah Gedung Putih mengatakan pihaknya mendapat informasi baru bahwa perundingan senjata antara kedua negara "berkembang secara aktif".

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby sebelumnya mengatakan Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, telah mencoba "meyakinkan Pyongyang untuk menjual amunisi artileri" ke Rusia selama kunjungannya baru-baru ini ke Korea Utara.

Menurut Ankit Panda dari Carnegie Endowment for International Peace, pertemuan puncak ini diadakan pada saat Rusia dan Korea Utara memiliki hal-hal yang diinginkan oleh negara lain.

“Yang penting sekarang adalah jika kedua belah pihak dapat menemukan harga yang sesuai, mereka bersedia membayar untuk bantuan pihak lain,” katanya kepada BBC.

Rusia kemungkinan akan meminta senjata konvensional kepada Korea Utara, termasuk peluru artileri dan amunisi artileri roket dengan imbalan makanan dan bahan mentah, dan melanjutkan dukungan di forum internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Hal ini dapat membuka kemungkinan Korea Utara mentransfer persenjataan yang lebih canggih ke Rusia sehingga memungkinkan Moskow untuk memelihara dan mengisi kembali persediaan senjata konvensionalnya,” katanya.

Diperkirakan bahwa Rusia mungkin memerlukan peluru kaliber 122mm dan 152mm karena persediaannya semakin menipis. Namun tidak mudah untuk menentukan seluruh persediaan artileri Korea Utara, mengingat sifat rahasianya.

Senjata yang dipamerkan pada pertemuan antara Kim dan Shoigu pada Juli lalu termasuk rudal balistik antarbenua Hwasong, yang diyakini sebagai ICBM pertama di negara tersebut yang menggunakan bahan bakar padat.

Ini adalah pertama kalinya Kim membuka pintu negaranya untuk tamu asing sejak pandemi Covid-19.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya