Rusia kemungkinan akan meminta senjata konvensional kepada Korea Utara, termasuk peluru artileri dan amunisi artileri roket dengan imbalan makanan dan bahan mentah, dan melanjutkan dukungan di forum internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Hal ini dapat membuka kemungkinan Korea Utara mentransfer persenjataan yang lebih canggih ke Rusia sehingga memungkinkan Moskow untuk memelihara dan mengisi kembali persediaan senjata konvensionalnya,” katanya.
Diperkirakan bahwa Rusia mungkin memerlukan peluru kaliber 122mm dan 152mm karena persediaannya semakin menipis. Namun tidak mudah untuk menentukan seluruh persediaan artileri Korea Utara, mengingat sifat rahasianya.
Senjata yang dipamerkan pada pertemuan antara Kim dan Shoigu pada Juli lalu termasuk rudal balistik antarbenua Hwasong, yang diyakini sebagai ICBM pertama di negara tersebut yang menggunakan bahan bakar padat.
Ini adalah pertama kalinya Kim membuka pintu negaranya untuk tamu asing sejak pandemi Covid-19.
(Susi Susanti)