Tolak Dukung Ukraina, Penasihat Zelensky Sebut Pemimpin China dan India Miliki Potensi Intelektual Rendah

Rahman Asmardika, Jurnalis
Kamis 14 September 2023 13:17 WIB
Pembantu Senior Presiden Ukraina Mikhaylo Podolyak. (Foto: Reuters)
Share :

KYIV – Pemimpin India dan China tidak memiliki kemampuan untuk memprediksi konsekuensi jangka panjang dari kebijakan mereka, demikian klaim pembantu senior Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Dalam sebuah wawancara dengan media Ukraina pada Selasa, (12/9/2023), Mykhailo Podolyak membahas mengenai apa yang disebsutnya “masalah dunia modern”, secara khusus menyebut India dan China.

“Masalahnya negara-negara ini (India dan China) adalah mereka tidak menganalisis konsekuensi dari tindakan mereka sendiri. Sayangnya negara-negara ini memiliki potensi intelektual yang rendah,” ujar Podolyak sebagaimana dilansir RT.

Podolyak berpendapat bahwa meskipun India memiliki program eksplorasi bulan, hal ini “tidak berarti bahwa negara ini memahami apa sebenarnya dunia modern.”

Pernyataan menghina itu merupakan respons atas penolakan Beijing dan New Delhi untuk mendukung Kyiv dalam konfliknya dengan Moskow. Podolyak mengeluh bahwa India, Tiongkok, dan Turki “mendapatkan keuntungan” dari perang dengan mempertahankan perdagangan dengan Rusia.

“Secara teknis, hal ini demi kepentingan nasional mereka,” Podolyak mengakui, sebelum menyampaikan pandangannya tentang apa yang akan menguntungkan China dalam jangka panjang.

“Tiongkok seharusnya tertarik pada hilangnya Rusia, karena itu (Rusia) adalah negara kuno yang menyeret Tiongkok ke dalam konflik yang tidak perlu,” klaimnya.

“Sekarang mereka berkepentingan untuk menjauhkan diri dari Rusia sejauh mungkin, mengambil semua sumber daya yang dimilikinya, dan mengambil sebagian wilayah Rusia di bawah kendali sah mereka. Faktanya, mereka akan melakukan itu,” tambahnya.

Setelah wawancara tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri China mendesak Podolyak untuk mengklarifikasi pernyataannya, ketika ditanya tentang pernyataan tersebut dalam jumpa pers pada Rabu, (13/9/2023).

Podolyak mempunyai rekam jejak yang mengecam negara, organisasi dan tokoh masyarakat yang dianggap tidak cukup mendukung Kyiv.

Baru-baru ini dia mengecam Paus Fransiskus, yang ia sebut sebagai “instrumen propaganda Rusia” yang “terus mengurangi pengaruh Katolik hingga nol”. Paus Fransiskus telah mendorong umat Katolik Rusia untuk menghargai warisan bersejarah negara mereka.

Podolyak juga mengecam Elon Musk, yang menurutnya “memungkinkan kejahatan” dengan menolak permintaan Kyiv untuk menggunakan sistem komunikasi Starlink miliknya untuk meluncurkan serangan drone terhadap Armada Laut Hitam Rusia.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya