Sementara, Mbak Ita sapaan akrab Wali Kota Semarang malam itu mengatakan event-event festival serupa terutama bertema warisan budaya memang kerap digelar di Kota Semarang.
Pihaknya, kata Mbak ita, juga akan menggelar Festival Kuliner Kauman Johar digelar di sekitar Alun-Alun Kota Semarang yakni di depan Masjid Agung Kauman. “Tapi jualannya di sekitar alun-alun karena heritage (kawasan cagar budaya),” kata Mbak Ita.
Event lainnya yang direncanakan deigelar adalah Festival Kali Semarang yang membelah kawasan Kauman, Kampung Melayu, Kota Lama dan Pecinan. Lokasi itu adalah tempat-tempat yang berdekatan satu sama lain, tak jauh dari Titik Nol Kilometer Kota Semarang. Nantinya juga akan digelar semacam festival akulturasi budaya, yakni Jawa, Melayu, Tionghoa dan Belanda yang memang lekat dengan kawasan tersebut.
BACA JUGA:
“Dari festival heritage itu PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kota Semarang meningkat. Terkait inflasi Kota Semarang juga rendah, masuk nominator 3 kabupaten/kota se-Jawa Bali, diundang ke Istana Negara. Kota Semarang hanya kalah di bawah Banyuwangi (Jatim),” beber Mbak Ita seraya mengatakan Kota Semarang kerap memperoleh penghargaan dari berbagai pihak dengan beragam nominasi.
BACA JUGA:
Pada kunjungannya di Semarang, sebelum ke Kota Lama, Sandi Uno sempat mampir ke UMKM Kreatif Gemawira di Jalan Pemuda Kota Semarang. Menu andalannya Guldip alias Gulai Diponegoro, yang berisi nasi gulai ditambah sate usus atau sate telur puyuh dan kerupuk.
Sandi sempat terlihat melahap satu cup Guldip di sana. Dia mengatakan memang sangat lapar, sebab ketika penerbangan dari menuju Kota Semarang pesawatnya delay, tidak sempat makan, begitupun saat di mobil dari bandara menuju ke lokasi acara juga tidak tersedia makanan.
“Tapi ini enak banget, kalau nilainya di atas sembilan lah,” ungkap Sandi Uno.
(Fakhrizal Fakhri )