BERLIN - Para pengunjuk rasa menargetkan State Opera Berlin karena menolak membatalkan pertunjukan pertama penyanyi opera Rusia Anna Netrebko di sana sejak perang pada 2022.
Sambil meneriakkan "memalukan", mereka menuduh penyanyi sopran itu gagal mengutuk Vladimir Putin atas invasi Rusia ke Ukraina.
Wali Kota Berlin, senator bidang kebudayaan, dan duta besar Ukraina di Jerman mengkritik opera tersebut karena mengizinkan penyanyi tersebut kembali ke panggungnya.
Netrebko mengkritik perang tersebut dan berpendapat bahwa dia bertemu Putin beberapa kali.
Namun, hanya setahun sebelum invasi, dia merayakan ulang tahunnya yang ke-50 dengan pertunjukan gala di Kremlin dan dia dijauhi oleh gedung opera di Amerika Serikat (AS) dan tempat lain di Eropa.
Dalam minggu-minggu menjelang penampilannya yang terjual habis sebagai Lady Macbeth dalam opera Macbeth karya Giuseppe Verdi, 37.000 orang menandatangani petisi yang menuntut peran tersebut diberikan kepada orang lain.
Namun penyanyi sopran kelahiran Rusia dan berkewarganegaraan Austria itu dijadwalkan tampil tiga kali lagi pada bulan ini.
Direktur artistik opera tersebut, Matthias Schulz, mengatakan kepada radio publik Berlin bahwa "kita harus berhati-hati untuk tidak menggunakan seniman sebagai kambing hitam".
Wali Kota Berlin Kai Wegner, mengatakan dia "sangat kritis" atas kembalinya dia ke panggung Berlin, menyesali bahwa artis yang sukses secara internasional "belum secara jelas dan tegas menjauhkan diri dari perang agresi Rusia dan Putin".
Senator bidang kebudayaan kota itu, Joe Chialo, menghadiri pameran foto pada Jumat (15/9/2023) bertajuk Kejahatan Perang Rusia, di seberang gedung opera di Unter den Linden di Berlin.
Ia bergabung dengan Duta Besar Ukraina Oleksii Makeiev, yang mengatakan di media sosial bahwa masyarakat tidak boleh menutup mata terhadap kejahatan perang Rusia.
Netrebko, yang tinggal di Austria, dikeluarkan dari Metropolitan Opera di New York setelah dia menolak mengecam Putin.
Pada Maret lalu, dia membuat pernyataan yang mengatakan bahwa ia "secara tegas" mengutuk perang tersebut.
"Saya bukan anggota partai politik mana pun dan juga tidak bersekutu dengan pemimpin Rusia mana pun. Saya mengakui dan menyesali bahwa tindakan atau pernyataan saya di masa lalu dapat disalahartikan,” ujarnya.
Dia mendukung Putin sebagai presiden pada 2012 dan dua tahun kemudian dia difoto memegang bendera pro-Rusia, menyumbangkan uang ke gedung opera di kota Donetsk, Ukraina yang diduduki.
Namun, penyanyi tersebut mengatakan bahwa dia hanya bertemu Putin "hanya beberapa kali sepanjang hidup saya" dan menegaskan bahwa dia tidak menerima dukungan finansial dari pemerintah Rusia.
Pada tahun lalu Berlin State Opera mengatakan Netrebko telah setuju bahwa dia tidak akan mengambil bagian dalam opera 2022 tetapi pendiriannya telah berubah.
Dalam pengumuman baru-baru ini yang menjelaskan keputusannya untuk memilih Netrebko, opera tersebut menekankan pentingnya membedakan tindakannya sebelum dan sesudah pecahnya perang.
“Sejak pecahnya perang, Anna Netrebko belum menerima keterlibatan apa pun di Rusia dan manajemennya telah mengkonfirmasi kepada kami bahwa masih belum ada rencana untuk tampil di Rusia,” katanya.
(Susi Susanti)