Pidato Berapi-api di Majelis Umum PBB, Zelensky Tuduh Rusia Persenjatai Makanan, Energi dan Menculik Anak-Anak saat Perang

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 20 September 2023 06:42 WIB
Presiden Ukraina berpidato penuh semangat di Majelis Umum PBB untuk meminta dukungan mengakhiri perang (Foto: UPI)
Share :

MANHATTAN - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta para pemimpin dunia untuk bersatu mengalahkan agresor dalam pidatonya yang penuh semangat di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Manhattan, Amerika Serikat (AS) pada Selasa (19/9/2023) sore.

Zelensky memulai pidatonya dengan mengecam Rusia karena mempersenjatai makanan, energi, dan serangan terhadap anak-anak terhadap Ukraina.

“Kami mengetahui nama puluhan ribu anak… yang diculik oleh Rusia di wilayah pendudukan Ukraina dan kemudian dideportasi,” ujarnya, dikutip New York Post.

“Pengadilan Kriminal Internasional (ICT) mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional kepada [Presiden Rusia Vladmir] Putin atas kejahatan ini. Kami berusaha memulangkan anak-anak, tapi waktu terus berjalan… apa yang akan terjadi pada mereka?,” tanyanya.

“Untuk pertama kalinya dalam sejarah modern, kita memiliki peluang nyata untuk mengakhiri agresi sesuai dengan kondisi negara yang diserang,” kata Zelensky, sambil memohon persatuan internasional.

“Dan ini adalah kesempatan nyata bagi setiap negara… untuk mendapatkan hasil yang sama jika diserang,” lanjutnya.

Zelensky, 45, menggambarkan perang Rusia terhadap negaranya sebagai serangan terhadap “tatanan internasional” ketika ia menyampaikan pidato berapi-api dalam bahasa Inggris kepada Majelis Umum yang berlangsung lebih dari 15 menit.

Mengenakan kemeja polo lengan panjang berbalut warna zaitun dan berjanggut, Zelensky memperingatkan bahwa “ancaman radiasi berbahaya” dari perang nuklir akan tetap ada tanpa intervensi internasional.

“Biarkan persatuan memutuskan segalanya secara terbuka,” terangnya, dikutip New York Post.

“Sementara Rusia mendorong dunia menuju perang terakhir, Ukraina melakukan segalanya untuk memastikan bahwa setelah agresi Rusia, tidak ada seorang pun di dunia yang berani menyerang negara mana pun,” lanjutnya.

“Persenjataan harus dibatasi, kejahatan perang harus dihukum, orang-orang yang dideportasi harus kembali ke rumah mereka dan penjajah harus kembali ke tanah mereka sendiri. Kita harus bersatu,” katanya yang disambut tepuk tangan meriah.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya