Kata Kapten Inf Hamka, pihaknya belum mengetahui pasti apakah mortir tersebut masih aktif atau tidak. Pasalnya, benda itu setelah dilontarkan dalam kondisi tidak meledak saat ditemukan warga kondisinya masih utuh.
Demikian juga untuk spesifikasinya masih ditelusuri namun diduga mortir kalibet 80 atau 81mm yang digunakan pada era perang dunia kedua. "Daya ledaknya itu minimal 10 meter dan bisa mencapai 20 meter. Kami sudah melaporkan ke komando atas terkait langkah lebih lanjut yang akan diambil," tutupnya.
(Qur'anul Hidayat)