MONTERREY - Mayat belasan orang yang dimutilasi ditemukan berserakan di kota Monterrey, Meksiko utara, pada Selasa, (26/9/2023). Pesan-pesan yang ditinggalkan bersama jenazah menunjukkan bahwa para korban dibunuh sebagai bagian dari pembersihan dalam sebuah geng.
Monterrey adalah ibu kota industri dan bisnis Meksiko dan pusat banyak perusahaan besar.
Awal tahun ini, Tesla mengumumkan akan membuka pabrik mobil besar di kota tersebut pada 2024.
Penemuan mayat-mayat yang terpotong-potong di tujuh lokasi terpisah di Monterrey terjadi setelah tingkat kekerasan menurun dalam beberapa tahun terakhir.
Pada awal 2010-an, sejumlah kartel narkoba berjuang untuk menguasai kota tersebut.
Dalam upaya mereka untuk menakut-nakuti saingan mereka, kartel akan menggantung mayat di jembatan atau meninggalkan bagian tubuh di samping tanda peringatan musuh mereka.
Media lokal mengatakan bahwa di samping sisa-sisa jasad yang ditemukan pada Selasa terdapat tanda-tanda yang merujuk pada upaya menyusup ke kartel.
Pesan-pesan tersebut ditandatangani oleh Kartel del Noreste (Kartel Timur Laut), demikian diawartakan BBC.
Polisi tidak mengonfirmasi kebenaran pesan tersebut namun mengatakan bahwa kartel dari Negara Bagian Tamaulipas berada di balik pembuangan mayat-mayat tersebut.
Kartel Timur Laut yang berpusat di Tamaulipas diduga muncul dari sindikat kejahatan Zetas.
Pemimpinnya, Juan Gerardo Treviño Chávez, ditangkap oleh pasukan keamanan Meksiko pada Maret 2022 dan dideportasi ke Amerika Serikat.
Tampaknya sejak saat itu, geng-geng saingannya mencoba menyusup ke kartel yang dipimpinnya.
Selain perdagangan narkoba, Kartel Timur Laut juga meneror migran di basis kekuasaannya di negara bagian Nuevo Laredo dan Tamaulipas.
Mereka menculik para migran yang sedang menuju Amerika Serikat melalui Meksiko dan menuntut ribuan dolar dari keluarga mereka untuk membebaskan mereka hidup-hidup.
(Rahman Asmardika)