PEMIMPIN wilayah Chechnya di Rusia, Ramzan Kadyrov, mengatakan bahwa dia bangga dengan putra remajanya, Adam, yang memukuli seorang tahanan yang dituduh membakar Alquran.
Kadyrov memposting komentar tersebut di Telegram pada Senin, (25/9/2023), disertai dengan klip di mana seorang pemuda berpakaian khaki terlihat meninju dan menendang pria lain yang meringkuk di kursi sebelum menjatuhkannya ke lantai dan menampar kepalanya.
Pemimpin Chechnya, yang menyebut dirinya sebagai sekutu Presiden Vladimir Putin, mengatakan bahwa dia merilis video tersebut untuk menghilangkan keraguan mengenai apakah insiden tersebut, yang pertama kali dilaporkan bulan lalu, benar-benar terjadi.
“Dia memukulinya, dan dia melakukan hal yang benar,” kata Kadyrov sebagaimana dilansir Reuters.
“Tanpa melebih-lebihkan, ya, saya bangga dengan tindakan Adam,” katanya, seraya menambahkan bahwa ia menghormati anak laki-laki tersebut karena telah memperoleh “cita-cita orang dewasa mengenai kehormatan, martabat, dan pembelaan agamanya.”
Tahanan tersebut, Nikita Zhuravel, telah mengadukan serangan tersebut kepada ombudsman hak asasi manusia Rusia, yang bulan lalu mengatakan bahwa ia telah menyampaikan masalah tersebut kepada rekannya di Chechnya.
Kadyrov, (46), telah memerintah Chechnya dengan tangan besi sejak menjadi presiden pada 2007, mengikuti jejak ayahnya Akhmat yang terbunuh dalam ledakan bom pada 2004. Dia telah menikmati dana besar dari Putin untuk membangun kembali wilayah mayoritas Muslim yang menderita. kehancuran dalam dua perang setelah runtuhnya Uni Soviet ketika mencoba melepaskan diri dari kendali Moskow.