KANADA - Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau telah meminta maaf atas nama Kanada setelah seorang pria Ukraina yang berjuang untuk unit Nazi tanpa disadari mendapat tepuk tangan di parlemen.
“Ini adalah kesalahan yang sangat mempermalukan parlemen dan Kanada,” terangnya, pada Rabu (27/9/2023), dikutip BBC.
Ketua Anthony Rota, yang bertanggung jawab mengundang Yaroslav Hunka, 98, mengundurkan diri pada Selasa (26/9/2023).
Insiden ini menuai kecaman global. Trudeau juga meminta maaf secara langsung kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang sedang mengunjungi Kanada dan hadir di parlemen.
Trudeau mengatakan jika Kanada sangat menyesal.
Pemimpin Ukraina termasuk di antara mereka yang memuji Hunka, sebuah gambaran yang telah dieksploitasi dalam propaganda Rusia.
"Kami semua yang berada di DPR pada hari Jumat sangat menyesal telah berdiri dan bertepuk tangan meskipun kami melakukannya tanpa mengetahui konteksnya," ujarnya.