Sementara itu, salah satu warga sekitar, Eni, mengaku tidak tenang dengan keberadaan tempat indekos tersebut. Dirinya merasa resah, karena selain digunakan sebagai tempat maksiat, kos-kosan itu juga sering dimanfaatkan pelajar untuk bolos sekolah.
"Jadi kosan ini bikin resah, bahwa tetangga sini merasa tidak tenang, karena kalau malam ribut pada bertengkar. Kalau siang juga sama, penghuni kos perempuan pakai pakaian seksi dan pendek. Anak sekolah yang masih SMP juga sering keluar masuk," ungkap dia.
Eni menyebut, bahwa personal itu lama terjadi semenjak kos-kosan tersebut pertama kali berdiri pada tahun 2021.
"Masalah ini sudah lama, dari berdirinya kos-kosan ini, kurang lebih sekitar dua tahun setengah. Pokoknya tiap hari meresahkan, apa lagi kalau malam hari bikin bising warga sekitar, bahkan sampai subuh," pungkasnya.
(Awaludin)