Sehingga pemberian tablet zat besi kepada remaja putri sangat penting. Mereka menganjurkan agar remaja remaja mengkonsumsi TTD atau tablet besi. Selain itu, remaja putri juga harus diperhatikan makannya yang lengkap, bergizi dan seimbang. Jangan sampai pola makannya salah yang bisa membuat zat besi tidak terserap.
"Jangan kita makan dengan minum teh manis. Mau tulang sop pun kita minum, zat besi yang ada di situ, di sayur itu nggak akan terserap oleh tubuh kita karena dihalangi oleh teh tadi. Kenapa kasus anemia masih ada? Ternyata pola makan kita di masyarakat ya seperti itu. Makanya kalau sedang makan jangan lagi campur dengan teh manis ataupun teh pahit. Minumlah dengan air putih, sehingga zat besi yang ada di dalam sayur, di dalam ikan dan lain sebagainya itu terserap oleh tubuh," katanya.
Sehingga ketika anemia bisa diatasi, anak- anak yang dilahirkan olehnya tidak kekurangan gizi, karena telah adanya zat besi diperlukan untuk menangkap oksigen di dalam tubuh. Untuk stunting tidak mutlak pada keluarga yang ekonomi kurang mampu. Karena gizi buruk dan kekurangan gizi dipengaruhi oleh tiga sebab, yaitu pola makan, pola asuh, dan sanitasi.
Pola makan, artinya anak tidak cukup makan nasi saja, tidak hanya butuh karbohidrat. Sekarang programnya itu adalah Isi Piringku, tidak lagi melulu empat sehat lima sempurna. Isi piringku artinya sebagian buah dan sayur serta sebagian lagi karbohidrat dan protein.