Kantor berita Suriah, Sana, mengutip pernyataan Komando Umum Angkatan Bersenjata yang mengatakan bahwa beberapa drone yang membawa bahan peledak menargetkan akademi militer Homs tepat setelah upacara wisuda sore itu berakhir.
Pernyataan itu mengatakan angkatan bersenjata “menganggap tindakan ini sebagai tindakan kriminal yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan menegaskan bahwa mereka akan merespons dengan kekuatan dan tekad penuh terhadap kelompok-kelompok teroris di mana pun mereka berada”.
Dalam laporan selanjutnya, badan tersebut mengutip Menteri Kesehatan Hassan al-Gabbash yang mengatakan 80 orang tewas termasuk enam wanita dan enam anak-anak. Menkes menambahkan bahwa ada juga puluhan wanita dan anak-anak di antara yang terluka. Dia mengindikasikan bahwa jumlah korban tewas bisa meningkat lebih lanjut.
"Setelah upacara, orang-orang turun ke halaman dan bahan peledak meledak. Kami tidak tahu dari mana asalnya, dan mayat berserakan di tanah,” terang seorang pria yang sebelumnya membantu menyiapkan dekorasi di lokasi tersebut.
Sebuah video grafis setelah serangan tersebut menunjukkan puluhan korban dan kerabat mereka berteriak minta tolong di dalam lapangan parade yang besar dan berdinding. Suara tembakan juga terdengar di latar belakang.
SOHR melaporkan bahwa menteri pertahanan Suriah menghadiri upacara wisuda tetapi meninggalkan tempat tersebut beberapa menit sebelum serangan terjadi.