SURIAH – Serangan pesawat tak berawak atau drone terhadap akademi militer Suriah di Homs telah menewaskan sedikitnya 80 orang dan menyebabkan lebih dari 200 orang terluka.
Drone bermuatan bahan peledak tersebut menargetkan upacara wisuda yang dihadiri oleh keluarga taruna, dan perempuan serta anak-anak termasuk di antara korban tewas.
Kelompok pemantau sebelumnya, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), menyebutkan jumlah korban tewas lebih dari 100 orang.
Tentara menyalahkan kelompok teroris yang didukung oleh kekuatan internasional.
Belum ada pernyataan langsung dari pemberontak dan jihadis yang memerangi pemerintah dalam perang saudara di negara tersebut.
Serangan pesawat tak berawak tersebut diyakini diluncurkan dari daerah yang dikuasai oposisi di barat laut Homs.
Kemudian, petugas pertolongan pertama dari Helm Putih melaporkan bahwa lima warga sipil telah terbunuh dalam serangan artileri dan rudal pemerintah yang gencar di beberapa kota besar, kecil dan desa di kubu oposisi di provinsi Idlib.
Kantor berita Suriah, Sana, mengutip pernyataan Komando Umum Angkatan Bersenjata yang mengatakan bahwa beberapa drone yang membawa bahan peledak menargetkan akademi militer Homs tepat setelah upacara wisuda sore itu berakhir.
Pernyataan itu mengatakan angkatan bersenjata “menganggap tindakan ini sebagai tindakan kriminal yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan menegaskan bahwa mereka akan merespons dengan kekuatan dan tekad penuh terhadap kelompok-kelompok teroris di mana pun mereka berada”.
Dalam laporan selanjutnya, badan tersebut mengutip Menteri Kesehatan Hassan al-Gabbash yang mengatakan 80 orang tewas termasuk enam wanita dan enam anak-anak. Menkes menambahkan bahwa ada juga puluhan wanita dan anak-anak di antara yang terluka. Dia mengindikasikan bahwa jumlah korban tewas bisa meningkat lebih lanjut.
"Setelah upacara, orang-orang turun ke halaman dan bahan peledak meledak. Kami tidak tahu dari mana asalnya, dan mayat berserakan di tanah,” terang seorang pria yang sebelumnya membantu menyiapkan dekorasi di lokasi tersebut.
Sebuah video grafis setelah serangan tersebut menunjukkan puluhan korban dan kerabat mereka berteriak minta tolong di dalam lapangan parade yang besar dan berdinding. Suara tembakan juga terdengar di latar belakang.
SOHR melaporkan bahwa menteri pertahanan Suriah menghadiri upacara wisuda tetapi meninggalkan tempat tersebut beberapa menit sebelum serangan terjadi.
Dalam perkembangan terpisah di Suriah pada Kamis (5/10/2023), setidaknya 10 orang dilaporkan tewas dalam serangan pesawat tak berawak Turki di wilayah timur laut Suriah yang dikuasai Kurdi yang dipicu oleh serangan bom di Ankara yang diklaim dilakukan oleh militan Kurdi.
SOHR mengatakan 17 lokasi menjadi sasaran, termasuk fasilitas yang berafiliasi dengan Pasukan Demokratik Suriah (SDF), aliansi milisi pimpinan Kurdi yang didukung AS, serta pembangkit listrik di Qamishli, stasiun air dekat Hassakeh, dan ladang minyak.
Seorang pejabat AS kepada Reuters mengatakan militer AS juga menembak jatuh pesawat tak berawak bersenjata Turki yang beroperasi di dekat pasukannya di Suriah.
Lebih dari setengah juta orang telah terbunuh akibat perang saudara yang meletus setelah Presiden Bashar al-Assad menindak keras demonstrasi damai pro-demokrasi pada 2011.
Sekitar 6,8 juta orang menjadi pengungsi internal, sedangkan 6 juta lainnya menjadi pengungsi atau pencari suaka di luar negeri.
(Susi Susanti)