"Saya mengumpulkan kepala sistem keamanan, pertama-tama saya menginstruksikan untuk membersihkan pemukiman para teroris yang telah menyusup - operasi ini dilakukan pada jam-jam ini,” lanjutnya.
“Pada saat yang sama, saya memerintahkan mobilisasi cadangan ekstensif dan perang balasan dengan kekuatan dan cakupan yang tidak pernah diketahui musuh,” tambahnya.
Serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini menyebabkan para militan Palestina melintasi pagar pembatas tepat setelah fajar, ketika rentetan roket diluncurkan dari Gaza.
Bagaimana orang-orang bersenjata berhasil menembus salah satu perbatasan yang dijaga ketat di dunia masih belum jelas.
Pejabat kesehatan setempat mengatakan setidaknya dua warga Palestina tewas dalam serangan itu.
Serangan roket dari Gaza dimulai tepat setelah fajar pada Sabtu (7/10/2023), hari Sabat Yahudi dan hari perayaan Simchat Torah.
Saat sirene berbunyi di seluruh Israel, Pasukan Pertahanan Isarel (IDF) mengumumkan bahwa "teroris" telah menyusup ke wilayah Israel di sejumlah lokasi berbeda.
Mereka meminta warga sipil di wilayah selatan dan tengah untuk tinggal di dekat tempat penampungan, dan di dalam tempat perlindungan di wilayah sekitar Gaza.
(Susi Susanti)