JAKARTA – Bangsa Israel, disebut juga dengan bangsa Yahudi, merupakan satu-satunya bangsa yang mendiami tanah yang sama, berbicara dalam bahasa yang sama, dan menyembah tuhan yang sama sejak 3.000 tahun yang lalu.
Saat ini, Israel sendiri merupakan negara kecil yang berbatasan dengan Palestina, Mesir, Yordania, Lebanon, dan Suriah. Negara yang menjadi tempat tinggal lebih dari sembilan juta orang ini memiliki banyak situs arkeologi yang dianggap suci bagi orang Yahudi, Muslim, dan Kristen.
Dalam artikel ini, kita akan mendalami sejarah singkat mengenai bangsa Israel berdasarkan penelusuran dari History Channel.
Asal-Usul dan Latar Belakang Bangsa Israel
Sebagian besar penelitian para ahli tentang sejarah kuno Israel berasal dari Alkitab Ibrani. Menurut Alkitab Ibrani, asal-usul Israel dapat ditelusuri kembali melalui Abraham, yang dianggap sebagai bapak agama Yahudi (melalui putranya, Ishak) dan Islam (melalui putranya, Ismail).
Kata Israel sendiri berasal dari cucu Abraham, Yakub, yang dinamai "Israel" oleh Tuhan Ibrani dalam Alkitab. Abraham, putranya Ishak, dan cucunya Yakub disebut sebagai leluhur bangsa Israel.
Dikutip dari Direktorat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Israel, Yakub kemudian memiliki 12 putra yang merupakan benih dari 12 suku Israel hingga akhirnya menjadi bangsa Yahudi. Hal ini dapat diartikan bahwa nama Israel dan bangsanya merujuk kepada orang-orang yang berasal dari asal yang sama.
Keturunan-keturunan Abraham ini kemudian diperbudak oleh bangsa Mesir selama ratusan tahun sebelum menetap di Kanaan, yang saat ini merupakan wilayah Israel modern.
Sejarah Singkatnya hingga Menjadi Negara Israel
Para keturunan Abraham ini menjadi sebuah bangsa sekira 1300 SM setelah meninggalkan Mesir di bawah kepemimpinan Musa. Pada saat itu, Musa menyampaikan kepada orang-orang dari bangsa yang baru muncul ini tentang Kitab Taurat dan Sepuluh Perintah Allah.
Setelah 40 tahun di gurun Sinai, Musa memimpin mereka ke Tanah Israel, yang disebutkan dalam Alkitab sebagai tanah yang dijanjikan oleh Tuhan kepada keturunan para leluhur, Abraham, Ishak, dan Yakub, sebagaimana dikutip dari Alkitab.
Setelah kematian Musa, Yosua ditunjuk untuk memimpin 12 suku Israel. Kekuasaan bangsa Israel di tanah mereka dimulai dengan penaklukan dan pemukiman 12 suku di bawah kepemimpinan Yosua (1250 SM).
Sekira 1000 SM, Raja Daud memerintah tanah Israel dan menjadikan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Putranya, yang kemudian menjadi Raja Sulaiman dipercaya membangun Bait Suci pertama di Yerusalem kuno, seperti yang tertulis dalam Perjanjian Lama.
Selama abad ke-11 sampai abad ke-13, tanah Israel menjadi pusat perang antara tentara Kristen dan Muslim sebagai bagian dari Perang Salib.
Kemudian pada akhir abad ke-19, muncul sebuah gerakan keagamaan dan organisasi politik di kalangan bangsa Yahudi, yang dikenal sebagai Zionisme. Zionis ingin membangun kembali tanah air Yahudi di Palestina dan bahkan membangun pemukiman di tanah suci kuno ini.
Akan tetapi, gerakan tersebut ditentang oleh orang-orang Arab dan menciptakan ketegangan yang bahkan menjadi konflik berkelanjutan hingga sekarang.
Ketika Perang Dunia I berakhir pada 1918, Inggris mengambil alih kekuasaan atas wilayah Palestina (meliputi wilayah Israel, Palestina, dan Yordania) hingga tahun-tahun setelah berakhirnya Perang Dunia II. Kemudian pada 1948, Israel resmi menjadi negara merdeka setelah Inggris membubarkan mandatnya dari wilayah Israel.
Hingga saat ini, warga Israel masih menggunakan bahasa dan budaya yang sama, sejak dibentuknya warisan dan agama Yahudi yang diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi pada 800 SM.
(Rahman Asmardika)