Kementerian Luar Negeri Palestina, yang telah berulang kali menyuarakan bahaya peningkatan serangan terhadap warga Palestina yang dilakukan oleh pemukim Yahudi bersenjata, memperingatkan agar tidak memasok lebih banyak senjata kepada pemukim di Tepi Barat di tengah meningkatnya kekerasan, dan menggambarkannya sebagai sebuah provokasi yang akan “meledakkan situasi di Tepi Barat.”
Lima anak di bawah umur termasuk di antara korban tewas sejak Sabtu, kata para pejabat Palestina, seraya menambahkan bahwa lebih dari 130 warga Palestina terluka, banyak di antaranya akibat konfrontasi dengan militer di Tepi Barat. Setidaknya satu dari orang yang terbunuh diklaim oleh kelompok bersenjata Palestina.
Dengan meningkatnya ketidakpastian mengenai siapa yang akan menggantikan Presiden Mahmoud Abbas, Hamas telah melakukan upaya untuk memperluas pengaruhnya di Tepi Barat.
Sejak gerakan ini melancarkan serangan militan Palestina yang paling mematikan terhadap Israel dalam 75 tahun sejarah negara tersebut, gerakan ini telah berulang kali meminta warga Palestina di Yerusalem dan Tepi Barat untuk bergabung dalam perjuangan dan melawan pendudukan.