Kondisi 10 WNI di Gaza Memprihatinkan, Kemlu Fasilitas Pemulangan

Widya Michella, Jurnalis
Jum'at 13 Oktober 2023 16:25 WIB
Dirjen PWNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha mengungkapkan kondisi WNI di Jalur Gaza. (Foto: Widya Michella/MPI)
Share :

JAKARTA - Ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) masih berada di wilayah konflik Israel-Palestina. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mencatat jumlahnya mencapai 143 orang.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha menyebutkan, ratusan WNI tersebut tersebar di beberapa tempat; Di Arrava (94 orang), Jerusalem (9), Nahariya (2), Gaza (10), Tel Aviv (13), Beer Sheba (2) dan 13 lainnya di wilayah berbeda.

Dari semua wilayah tersebut, Judha menyebut kondisi WNI di Gaza yang membutuhkan perhatian serius. "Kondisi 10 WNI di Gaza cukup memprihatinkan. Mereka menghadapi ancaman kekurangan makanan," kata Judha kepada wartawan di Kantor Kemlu RI, Jakarta Pusat, Jumat (13/10/2023).

"Situasi kemanusiaan di Gaza memang sangat mengkhawatirkan, kekurangan makanan, kekurangan supply. Kondisi itu bukan hanya dialami 10 WNI, tapi semua orang yang ada di Gaza menghadapi situasi serupa," tambah Judha.

Masalahnya, Kemlu RI masih belum dapat mengevakuasi 10 WNI Gaza karena wilayah tersebut masih terus dibombardir oleh negara Israel. Kondisi itu terungkap saat Kemenlu melakukkan meeting online dengan WNI.

"Situasi yang paling parah saat ini adalah di Gaza. 10 WNI ada di sana dan hingga sekarang Israel masih terus memborbardir Gaza. Jadi evakuasinya paling sulit dilakukan," tambah Judha.

Pihak Kemlu masih terus berkomunikasi intens dengan 10 WNI di Gaza. Karena Kemlu tidak mungkin melakukan langkah kontigensi tanpa melakukan komunikasi intens dengan WNI. "Prinsipnya, skenario dibuat Kemenlu, tapi mereka yang akan bertindak," ujar Judha.

Sejak 7 Oktober dan hingga saat ini sudah melakukan sejumlah langkah-langkah evakuasi yang dilakukan Kemlu RI. Mulai dari melakukan kordinasi intensif lintas perwakilan RI yakni KBRI Amman, KBRI Kairo, KBRI Beirut, KBRI Damaskus dan PTRI Jenewa.

Kemudian masing masing perwakilan RI juga melakukan kordinasi intensif dengan petugas keimigrasian. Hal ini guna mengantisipasi jika evakuasi masuk ke wilayah otorisasi dari perwakilan RI.

Lalu secara umum berbagai macam rupa disiapkan baik rute jalur darat menuju ke Mesir atau Yordani. Termasuk, menggunakan jalur udara ke negara ketiga. Belajar dari evakuasi sebelumnya, berbagai macam opsi kita buka. "Kami menyusun rencana kontigensi, termasuk berbagai macam skenario rute evakuasi.

Kemlu telah mengeluarkan himbauan perjalanan yaitu meminta WNI yang tinggal menetap atau yang berada saat ini di wilayah Palestina dan Israel segera meninggalkan wilayah tersebut.

Selanjutnya, Kemlu meminta bagi warga negara Indonesia yang memiliki rencana melakukan kunjungan termasuk wisata religi ke dua wilayah tersebut agar menunda perjalanan hingga nanti situasi lebih awal.

Terakhir, Menlu Retno Marsudi katanya juga melakukan komunikasi dengan Presiden ICRC yang ada di Jenewa untuk mendorong dibukanya jeda kemanusiaan. Serta juga melakukan komunikasi langsung dengan Filipina untuk kerjasama evakuasi.

"Filipina memiliki Kedubes di Tel Aviv dan sebelumnya kerjasama evakuasi sudah beberapa kali dilakukan utamanya dengan Filipina. Di tingkat ASEAN, Indonesia memiliki kesepakatan saling membantu dalam keadaan bahaya," pungkasnya.

(Maruf El Rumi)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya