YERUSALEM - Pejuang Hizbullah Lebanon melancarkan serangan terhadap pos militer Israel dan desa perbatasan utara pada Minggu, (15/10/2023) dan Israel membalas dengan serangan di Lebanon ketika penjaga perdamaian PBB memperingatkan bentrokan di perbatasan semakin meningkat.
Tembakan sporadis di perbatasan Israel-Lebanon selama seminggu terakhir telah menimbulkan kekhawatiran bahwa pertempuran dengan militan Hamas di Gaza dapat meningkat menjadi konflik yang lebih luas.
Serangan Hizbullah terhadap Shtula, sebuah komunitas pertanian yang berbatasan dengan pagar perbatasan, menewaskan satu orang dan melukai tiga lainnya, kata kelompok militan dan petugas medis Israel, ketika kekerasan perbatasan terburuk sejak perang selama sebulan pada 2006 memasuki minggu kedua.
Hizbullah juga mengatakan pihaknya telah menargetkan barak-barak di Hanita Israel dengan peluru kendali dan mengatakan bahwa mereka telah menimbulkan korban di “barak musuh”.
Militer Israel mengatakan pihaknya melakukan serangan di Lebanon sebagai pembalasan dan menyatakan sebuah zona dalam jarak 4 km dari perbatasan Lebanon terlarang untuk akses publik.
Tiga sumber keamanan mengonfirmasi kepada Reuters bahwa artileri Israel telah menyerang beberapa wilayah di selatan.
Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al Qassam, mengatakan pihaknya telah menembakkan 20 roket dari Lebanon ke dua pemukiman Israel.