8 Respon Negara Dunia Terhadap Serangan Rumah Sakit di Gaza

Serli Utari Dewi, Jurnalis
Kamis 19 Oktober 2023 13:58 WIB
Foto: Reuters.
Share :

JAKARTA - Setelah ledakan di Rumah Sakit Al Ahli di Gaza yang menewaskan ratusan orang pada Selasa (17/10/2023) malam, di tengah perang Israel Hamas yang sedang berlangsung, para pemimpin dunia merespon dengan kecaman dan kebingungan mengenai bagaimana bisa hal tersebut terjadi dan siapa yang akan bertanggung jawab.

Setelah beberapa jam ledakan tersebut terjadi, Israel dan Hamas saling menyalahkan satu sama lain. Tragedi ini menyebabkan adanya konflik regional yang lebih luas. Negara-negara Arab menanggapi dengan kemarahan dan protes mulai dari Beirut hingga Washington D.C. Sementara itu, organisasi internasional sudah melakukan panggilan untuk perdamaian dan perlindungan warga sipil.

Berikut adalah hal yang dikatakan para pemimpin di seluruh dunia mengenai ledakan di rumah sakit tersebut:

1. Palestina

Riyad Mansour, duta besar Palestina untuk PBB, saat konferensi pers di markas besar PBB, ia mengatakan bahwa Israel yang telah melakukan ledakan tersebut dan mereka juga membuat cerita bohong yang bertujuan untuk menyalahkan Palestina.

“Niat mereka adalah mengungsi atau rumah sakit akan diserang dan mereka bertanggung jawab atas kejahatan tersebut dan mereka tidak dapat mengarang cerita untuk mengatasinya.”

Tak lama setelah ledakan rumah sakit, Mahmoud Abbas, Presiden Otoritas Palestina menyatakan berkabung selama tiga hari dan menarik diri dari pertemuan dengan pemimpin AS dan negara-negara Arab yang direncanakan di Yordania untuk membahas krisis tersebut.

2. Suriah

Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan dalam sebuah postingan di X bahwa serangan terhadap rumah sakit tersebut “merupakan salah satu pembantaian paling keji dan paling berdarah terhadap kemanusiaan di era modern." Dia menambahkan dalam postingan lain bahwa Suriah menganggap negara-negara Barat, khususnya AS, “bertanggung jawab atas pembantaian ini dan pembantaian lainnya, karena Suriah adalah mitra entitas Zionis dalam semua operasi pembunuhan terorganisir terhadap rakyat Palestina.”

3. Yordania

Pihak Yordania merespon serangan ledakan tersebut dengan membatalkan pertemuan yang dihadiri oleh Presiden AS Joe Biden dan Raja Yordania Abdullah II serta Presiden Mesir Abdel Fattah as Sisi, pihaknya mengatakan bahwa pertemuan yang dilakukan itu tidak akan bisa menghentikan perang yang terjadi saat ini antara Israel dan Hamas Palestina.

Pemerintah Yordania juga mengumumkan tiga hari berkabung setelah ledakan rumah sakit tersebut, dan mereka tidak akan mengadakan lagi pertemuan-pertemuan di ibu kotanya karena pembantaian Israel tersebut.

Menurut pernyataan Raja Abdullah II yang diunggah di sosial media X Pengadilan Kerajaan Hashemite Yordania, bahwa ledakan rumah sakit merupakan suatu kejahatan perang keji yang tidak boleh diabaikan.

4. Arab Saudi

Menurut Kementerian Luar Negeri Saudi pihak Arab Saudi mengutuk keras kejahatan keji yang dilakukan oleh pasukan Israel dengan mengebom Rumah Sakit Baptis Al Ahli di Gaza.

“Kerajaan juga menekankan perlunya segera membuka koridor yang aman, sebagai tanggapan terhadap seruan darurat yang dibuat oleh negara-negara dan organisasi untuk mengirimkan makanan dan obat-obatan kepada warga sipil yang terjebak di Gaza dan meminta pertanggungjawaban pasukan pendudukan Israel sepenuhnya atas pelanggaran berulang mereka terhadap Gaza. semua norma dan hukum internasional."

5. Inggris 

Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly menulis sebuah postingan di X, bahwa Inggris sudah jelas mendukung perlindungan terhadap kehidupan warga sipil di Gaza.

“Perlindungan terhadap kehidupan warga sipil harus diutamakan. Inggris akan bekerja dengan sekutu kami untuk mencari tahu apa yang terjadi dan melindungi warga sipil yang tidak bersalah di Gaza.”

6. Turki

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menulis sebuah postingan di X, bahwa serangan yang dilakukan Israel terhadap rumah sakit yang didalamnya terdapat perempuan, anak-anak dan warga sipil tidak berdosa adalah contoh serangan yang tidak memiliki nilai-nilai kemanusiaan. Erdogan juga mengajak seluruh umat manusia untuk mengambil tindakan dalam menghentikan perang yang brutal di Gaza.

7. Indonesia

Kementerian Luar Negeri Indonesia, yang merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, mengatakan dalam sebuah postingan di X bahwa "serangan Israel" jelas melanggar "hukum kemanusiaan internasional". “Ketidakadilan terhadap rakyat Palestina telah berlangsung sangat lama dan masih terjadi hingga saat ini, sudah waktunya bagi dunia untuk memprioritaskan terciptanya perdamaian yang adil bagi Palestina.” Demikian pernyataan kementerian tersebut.

8. Amerika Serikat

Presiden Joe Biden yang saat itu dalam perjalanan ke Timur Tengah, mengutuk ledakan di rumah sakit tersebut, pernyataan itu dikeluarkan oleh Gedung Putih pada Selasa (17/10/2023), bahwa ia marah dan sangat sedih . Ia juga mengatakan bahwa para pejabat AS tengah mengumpulkan informasi tentang apa yang terjadi dan ia juga mendukung perlindungan bagi kehidupan warga sipil selama konflik terjadi.

Juru Bicara Gedung Putih John Kirby, mengatakan kepada wartawan bahwa setibanya Biden di Tel Aviv ia pasti akan menanyakan terkait serangan tersebut kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Namun saat mereka bertemu di Tel Aviv pada hari Rabu (18/10/2023), Biden mengatakan kepada Netanyahu bahwa serangan tersebut dilakukan oleh pihak lain. “Berdasarkan apa yang saya lihat, sepertinya hal itu dilakukan oleh tim lain, bukan Anda,” kata Biden. "Tetapi ada banyak orang di luar sana yang tidak yakin. Jadi kita harus mengatasi banyak hal,” tambahnya.

Biden juga mengatakan bahwa Hamas tidak mewakili seluruh rakyat Palestina dan ia akan tetap terus mendukung Israel.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya