Perang Memaksa Warga Arab Israel untuk Menjelaskan Mereka Bukan Hamas

Susi Susanti, Jurnalis
Sabtu 21 Oktober 2023 19:05 WIB
Perang telah memaksa warga Arab Israel menjelaskan jika mereka bukan Hamas (Foto: CNN)
Share :

“Ini rumit ketika Anda tidak yakin di mana tempat Anda berada. Saya mencoba untuk tidak terlalu memikirkannya,” terangnya.

Serangan teror Hamas, yang menurut pejabat Israel menewaskan lebih dari 1.400 orang di Israel pada 7 Oktober lalu, dan pemboman besar-besaran Israel di Gaza.

Menurut pejabat Palestina sejauh ini serangan itu telah menewaskan lebih dari 4.100 orang di daerah kantong tersebut. Serangan ini juga telah meningkatkan ketegangan secara signifikan di Israel. masa ketika hubungan antara beberapa kelompok sudah buruk.

Sejak Desember tahun lalu, Israel dipimpin oleh pemerintahan paling sayap kanan dalam sejarahnya. Pada Rabu (18/10/2023) lalu, Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu dan beberapa pemimpin oposisi bergabung dalam kabinet perang darurat untuk mengatur perang.

Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir adalah seorang ekstremis yang dihukum karena mendukung terorisme dan menghasut rasisme anti-Arab. Menteri Keuangannya adalah Bezalel Smotrich, yang mendukung penghapusan Otoritas Palestina dan mencaplok Tepi Barat. Keduanya juga bukan bagian dari kabinet perang, meskipun mereka tetap mempertahankan peran kementeriannya.

B’Tselem, Pusat Informasi Hak Asasi Manusia Israel di Wilayah Pendudukan, mengatakan bahwa retorika dari Gvir dan Smotrich telah menguatkan para ekstremis dan menyebabkan peningkatan serangan terhadap warga Palestina, terutama oleh kelompok sayap kanan dan pemukim Israel.

Hingga pertengahan September, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) melaporkan adanya 216 serangan yang dilakukan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang mengakibatkan korban luka, dan 582 insiden yang mengakibatkan kerusakan properti.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya