Ofri Bibas Levy mengatakan itu adalah "mimpi terburuknya" ketika dia mengetahui anggota keluarganya telah disandera dari rumah mereka di Nir Oz.
Dia belum mendengar kabar dari saudara laki-lakinya, Yarden, 34, istrinya, Shiri, dan dua anak mereka, Ariel yang berusia empat tahun, dan Kfir yang berusia sembilan bulan.
“Saya mendengar apa yang dilakukan Hamas hari itu. Mereka menyiksa orang, membakar hidup-hidup, membunuh bayi, memperkosa perempuan dan saya tidak bisa membayangkan apa yang mereka alami,” terangnya.
“Saya tidak tahu apa yang terjadi di dalam rumah, apa yang dilihat bayi-bayi kecil di rumah mereka,” lanjutnya.
Dia tidak tahu apakah keluarganya masih bersama dan dia khawatir jika kebutuhan dasar anak-anaknya terpenuhi.
"Apa yang mereka makan? Apakah mereka tetap hangat? Bagaimana mereka menghabiskan hari-hari mereka? Apakah mereka dikurung di suatu tempat? Apakah mereka mendapat sinar matahari? Apakah mereka berada di tempat yang gelap?,” paparnya.
“Apakah mereka melihat sesuatu yang mengerikan yang tidak seharusnya dilihat oleh anak itu?,” ujarnya.
Dia mengatakan Kfir yang berusia sembilan bulan baru saja mulai merangkak dan makan makanan formula sebelum mereka disandera.
Selama dua minggu keluarganya telah meminta dukungan komunitas internasional tetapi sekarang “Saya hanya ingin tindakan”, katanya.
Dia mengatakan dia ingin pemerintah memberikan “tekanan pada organisasi kemanusiaan apa pun untuk masuk ke dalam dan memeriksa mereka serta melepaskan mereka”.
“Mereka adalah warga sipil dan tidak seharusnya berada di sana. Semakin lama mereka berada di sana, semakin sulit untuk memulihkan mereka dan semakin kecil peluang mereka untuk keluar hidup-hidup,” terangnya.
Ketika ditanya apakah dia masih memiliki harapan, dia menegaskan dirinya harus melakukannya.
David Barr adalah seorang pria Inggris-Israel yang tinggal di kibbutz yang diserang.
Adik iparnya, Naomi, dibunuh oleh Hamas saat sedang jogging.
“Pesan saya kepada pemerintah Inggris jelas: Apa yang terjadi di sini tidak mempunyai tempat di dunia ini,” katanya.
“Para sandera harus dibawa pulang terlebih dahulu,” lanjutnya.
“Pemerintah Inggris harus melakukan segalanya sebagai misi moral, untuk memulangkan orang tua kita yang lanjut usia, anak-anak, bayi untuk membawa mereka semua pulang,” tambahnya.
(Susi Susanti)