Apakah Rusia adalah Bangsa Rum yang Disebut dalam Hadist Akan Bantu Hancurkan Israel?

Salsabila Fitirah Puteri, Jurnalis
Senin 23 Oktober 2023 17:36 WIB
Tentara Chechnya. (Foto: Reuters)
Share :

MOSKOW - Perang antara Rusia dan Ukraina telah memunculkan banyak sorotan. Salah satu fenomena yang mencuri perhatian adalah partisipasi tentara Muslim dari Chechnya dalam pasukan Rusia. Diketahui bahwa Chechnya memiliki mayoritas penduduk Muslim, dan banyak orang mengaitkan peristiwa ini dengan ramalan akhir zaman dalam ajaran Islam.

Presiden Chechnya, Ramzan Kadyrov, yang mendukung langkah Rusia dalam konflik ini, adalah seorang tokoh Muslim yang teguh dalam menjalankan syariat Islam di wilayahnya.

Ramzan Kadyrov, telah memerintahkan pengiriman 12.000 pasukan ke Ukraina dalam mendukung tindakan Rusia. Ramzan Kadyrov, yang lahir pada 5 Oktober 1986, bukan hanya dikenal sebagai seorang pemimpin berani, tetapi juga sebagai sosok yang sangat konsisten dalam penerapan ajaran Islam.

Istilah "Rum" dalam bahasa Arab telah ada sejak abad ke-4 Masehi dan terdokumentasi dalam prasasti sejarah. Dalam Al-Qur'an, tepatnya pada surat Ar-Rum, "Rum" merujuk pada Kekaisaran Romawi Timur. Kekaisaran Romawi Timur ini juga dikenal sebagai Byzantium dan kini menjadi wilayah Turki setelah penaklukan Muhammad Al-Fatih. Meskipun geografis dan sejarah terkait dengan "Rum" berubah seiring waktu, beberapa konsep masih relevan.

Rasulullah SAW, "Kamu akan berdamai dengan kaum Rum dalam keadaan aman, kemudian kamu dan mereka akan memerangi suatu musuh. Dan kamu akan mendapatkan kemenangan serta harta rampasan perang dengan selamat. Kemudian kamu berangkat sehingga sampai ke sebuah padang rumput yang luas dan berbukit-bukit. Maka seorang laki-laki dari kaum salib mengangkat tanda salib serta berkata, 'Salib telah menang.' Maka marahlah seorang laki-laki dari kaum Muslimin kepadanya, lalu ia mendorongnya dan jatuh (meninggal). Pada waktu itu orang-orang Rum berkhianat, dan mereka berkumpul untuk memerangi kamu di bawah 80 bendera, di mana tiap-tiap bendera terdapat 12 ribu tentara." (HR Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)

Kesimpulan yang ditemukan adalah bahwa "Rum" dalam hadits ini bukan hanya merujuk pada aspek geografis atau politik tetapi juga agama. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menyebut "Rum" sebagai penganut Salibiah. Ini mengacu pada penganut Gereja Ortodoks Timur, yang ada di negara-negara seperti Belarus, Serbia, Ukraina, Rumania, dan Rusia.

Dimana tempat untuk menemukan penganut Gereja Ortodoks Timur? Mereka dapat ditemukan di wilayah-wilayah seperti Balkan dan Rusia, termasuk Belarus, Serbia, Ukraina, Rumania, serta Rusia. Daftar negara-negara ini diakui secara politik mewakili bangsa Rum dalam konteks ini.

Hal ini diperkuat dengan keadaan dimana setelah Konstantinopel jatuh ke tangan Muslim, Gereja Ortodoks Timur meminta pembentukan pusat kekristenan baru. Mereka kemudian memilih Moskow, Rusia, dan mengumumkan diri sebagai Roma III.

Dalam konteks ini, muncul argumen bahwa Rusia mungkin menjadi bangsa "Rum" yang disebut dalam hadis tersebut, mengingat faktor politik, geografis, dan agama yang relevan.

Berdasarkan penjelasan di atas, memang terdapat kemungkinan bahwa Rusia adalah bangsa Rum yang dimaksud dalam konteks hadis tersebut, merujuk pada aspek politik dan agama yang berkaitan dengan negara tersebut.

Namun, penting untuk diingat bahwa menafsirkan hadits tidak selalu mudah dan sederhana. Sementara beberapa elemen mendukung gagasan ini, tetapi kita tidak dapat dengan pasti menyatakan bahwa Rusia adalah bangsa "Rum" dalam konteks hadis tersebut. Interpretasi ini selalu memerlukan kajian lebih mendalam dan pemahaman yang matang.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya